REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Luis Enrique menyatakan kerja keras menjadi kunci kemenangan timnya atas Arsenal pada leg pertama semifinal Liga Champions. PSG membekuk Arsenal 1-0 lewat gol cepat Ousmane Dembele pada laga di Stadion Emirates, London, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB.
Klub kaya Prancis milik Qatar itu belum pernah memenangi Liga Champions meski telah menghabiskan banyak uang selama bertahun-tahun. PSG sudah mendatangkan Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Kylian Mbappe, sampai megabintang Lionel Messi, tapi piala yang didamkan tak kunjung diraih.
Skuad PSG saat ini masih dihuni talenta hebat dalam diri Ousmane Dembele dan Desire Doue serta Khvicha Kvaratskhelia. Namun kerja keras yang luar biasa serta kekompakan tim yang membuat PSG justru menjadi lebih berbahaya setelah ditinggal para bintang kelas satunya.
Dembele mencetak gol menawan pada menit keempat, tetapi setelah itu ketangguhan dan ketenangan PSG di bawah tekanan Arsenal yang menonjol. Gelandang asal Portugal Vitinha menjadi contoh dengan penampilannya yang luar biasa. Ketika Arsenal berhasil menembus pertahanan PSG yang kokoh, giliran kiper Gianluigi Donnarumma yang berdiri kokoh melindungi keunggulan timnya.
"Saya ingin menggarisbawahi kerja keras 14 atau 15 pemain malam ini," kata Enrique, pelatih asal Spanyol yang bertugas sejak 2023 di PSG, kepada wartawan.
Ia mengakui beberapa pemain lebih bersinar daripada yang lain dan PSG membutuhkan seorang raksasa di gawang. Namun secara keseluruhan, ia menilai seluruh pemainnya menunjukkan memiliki pola pikir yang dibutuhkan.
"Kami melihat kerja yang luar biasa, baik secara individu maupun sebagai tim. Secara defensif, kami memiliki penyerang yang bekerja keras, gelandang yang maju dan semua orang kembali untuk bertahan saat dibutuhkan. Anda tidak dapat bermain melawan tim seperti Arsenal tanpa itu," kata dia.
PSG menjelma menjadi tim yang lebih kuat hanya dalam beberapa bulan. Pada babak penyisihan, PSG dibungkam Arsenal 0-2 pada Oktober lalu. PSG bahkan nyaris tersingkir tapi akhirnya selamat untuk menjalani playoff menuju babak 16 besar. Dari sini, Les Rouge et Bleu menggilas lawan-lawannya. Pada babak gugur, dua tim Inggris sudah dibuat gigit jari, yakni favorit juara Liverpool dan Aston Villa.
PSG telah kalah dalam enam pertandingan dari tiga semifinal Liga Champions sebelumnya. PSG juga belum pernah mengalahkan Arsenal dalam lima upaya sebelumnya. Fakta itu membuat Enrique sadar masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan melawan tim yang diasuh kompatriotnya Mikel Arteta.
Arsenal, kata Enrique, dapat mengubah sejarah dalam sekejap. Namun, PSG akan menjadi tim yang difavoritkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai final untuk kedua kalinya tengah pekan depan.
PSG telah memenangkan 18 dari 19 pertandingan ketika mereka mencatat kemenangan tandang pada leg pertama, tetapi Enrique menegaskan tidak ada jaminan.
"Misi tercapai malam ini, tetapi satu-satunya tujuan kami adalah memenangkan leg kedua di kandang juga. Dengan Arsenal, kami tidak boleh lengah dan berpuas diri. Ini tim yang dapat sepenuhnya menulis ulang sejarah dalam hitungan detik dan kami akan kembali ke titik awal. Mereka tanpa beban dan leg kedua akan sangat sulit," kata Enrique.
View this post on Instagram