REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perundingan nuklir Iran bersama Amerika di Oman diganggu oleh insiden ledakan yang terjadi di Iran. Hal tersebut membuat mereka yang semula membicarakan hal teknis tentang pengayaan uranium dan output yang dihasilkan, menjadi terfokus pada insiden ledakan.
Setidaknya 18 orang tewas dan 750 orang terluka dalam ledakan besar yang terjadi Sabtu di Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran tenggara . Saluran 12 Israel mengutip pejabat Israel yang membantah keterlibatan Tel Aviv dalam ledakan itu.
Saat malam tiba, tim darurat melanjutkan upaya mereka untuk memadamkan api di pelabuhan komersial terbesar di negara itu.
Ledakan itu terjadi sekitar tengah hari (08:30 GMT). Lebih dari beberapa jam setelah kejadian, televisi pemerintah mengonfirmasi bahwa tim darurat mengalami kesulitan memadamkan api karena angin kencang.
Otoritas bea cukai pelabuhan mengatakan bahwa truk-truk telah dievakuasi dari area tersebut dan bahwa halaman kontainer tempat terjadinya ledakan kemungkinan berisi "barang-barang berbahaya dan bahan kimia."
Gubernur kota Bandar Abbas Iran mengatakan bahwa sekolah akan ditutup sepenuhnya pada hari Minggu karena ledakan di pelabuhan Rajaee. Kementerian Kesehatan Iran juga menyarankan penduduk Hormozgan untuk tetap berada di dalam rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut karena penyebaran gas beracun pasca ledakan di Pelabuhan Rajaee.
Seorang pejabat manajemen krisis setempat mengatakan kepada televisi pemerintah, "Penyebab insiden tersebut adalah ledakan beberapa kontainer yang disimpan di area dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee. Saat ini kami sedang mengevakuasi korban luka dan membawa mereka ke pusat medis."