Selasa 22 Apr 2025 18:11 WIB

Keracunan Massal di Cianjur, Dinkes Sebut 98 Warga Juga Jadi Korban Selain Puluhan Siswa

Total warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang.

Ilustrasi keracunan
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --  Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan Kejadian Luar Biasa keracunan yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah di Cianjur usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebagian besar mendapat perawatan di rumah sakit. Tidak hanya puluhan siswa, 98 warga Kecamatan Mande, mengalami keracunan masal setelah menyantap hidangan yang disuguhkan dalam acara hajatan salah seorang warga.

"Sehingga, total warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur dan 98 warga Kecamatan Mande," kata Kepala Dinkes Cianjur Yusman Faisal, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga

Selama masa KLB, pihaknya memaksimalkan penanganan terhadap korban yang sudah terdata, baik yang masuk ke rumah sakit ataupun dirawat di rumah, serta meminta seluruh siswa yang memakan menu MBG ataupun warga yang mengkonsumsi hidangan hajatan untuk didata. Bahkan, pihaknya menurunkan tim dari setiap puskesmas guna mendatangi setiap korban untuk memantau perkembangan kondisi kesehatannya secara rutin hingga dipastikan sudah kembali pulih seperti semula.

"Informasi terbaru kondisi korban keracunan puluhan siswa dari dua sekolah mulai membaik, sedangkan puluhan warga Mande juga sama, dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas," katanya.

Sementara puluhan warga Kampung Pasirhalang, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, mengalami keracunan usai menyantap hidangan yang disajikan dalam hajatan salah seorang warga, Senin (21/4/2025). Sebagian besar warga yang mengeluh pusing, mual dan muntah mendapat perawatan di rumah dan puskesmas.

Hingga saat ini, warga mendapat pengawasan dan pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan puskesmas setempat, karena sebagian besar warga menjalani perawatan di rumah masing-masing dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan puluhan siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, karena kondisi kesehatannya mulai membaik, namun selama menjalani perawatan di rumah tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement