REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kasus siswa keracunan diduga akibat mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi. Puluhan siswa SMP PGRI 1 Cianjur dan MAN 1 Cianjur mengalami keracunan massal pada Senin (21/4/2025). Sebagian siswa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif karena mengalami gejala muntah dan pusing.
Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Cianjur Rika Mustikawati mengatakan, peristiwa keracunan massal yang dialami siswa kelas 7, 8, dan 9 berawal dari mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), Senin (21/4/2025) siang. Makanan tersebut terdiri dari nasi, mie goreng, ayam suwir tanpa bumbu, tempe mendoan hingga buah semangka.
"MBG datang 8.30 WIB, 09.30 WIB makan. Saat istirahat kedua 13.30, saat akan pulang mulai muntah-muntah," ucap kepala sekolah saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025).
Rika melanjutkan, pihak sekolah mengira bahwa siswa mengalami masuk angin. Sebab kondisi wilayah Cianjur saat itu tengah terjadi angin besar dan siswa diberi minyak kayu putih sementara waktu.
Namun, setelah itu, pihak pengelola MBG menanyakan apakah terdapat keluhan terkait makanan. Selain itu, terdapat sejumlah wali kelas yang melaporkan siswa mengalami muntah-muntah.
Ia menyebut, sebanyak tiga orang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, Senin (21/4/2025). Selanjutnya pada Selasa (22/4/2025), lima orang dirujuk ke Rumah Sakit Sayang Cianjur. Selain itu, terdapat tujuh orang sedang diobservasi di puskesmas. Sedangkan dua puluh orang lainnya berinisiatif berobat sendiri ke dokter.
Rika juga melakukan pemantauan terhadap seluruh siswa yang dirujuk ke rumah sakit dan mereka yang masuk sekolah hari ini. Beberapa orang guru pun mengalami gejala muntah-muntah.
Saat ini, ia mengatakan, makanan MBG dihentikan sementara dan tidak diberikan kepada siswa. Sebab tengah dilakukan penyelidikan oleh aparat kepolisian.
Pihaknya sendiri belum dapat memastikan penyebab keracunan sebab hasil laboratorium belum keluar. Namun, pihaknya menduga disebabkan karena faktor MBG. "Belum ada hasil lab. Keracunan gak tahu karena MBG," kata Rika.
Di hari yang sama, puluhan siswa kelas 10 dan 11 MAN 1 Cianjur juga mengalami keracunan massal diduga setelah mengonsumsi MBG. Program MBG untuk siswa MAN 1 Cianjur dihentikan sementara pascakejadian keracunan.
Kepala Sekolah MAN 1 Cianjur Erma Sofiah mengatakan, sekolah belum dapat memastikan penyebab keracunan massal yang dialami oleh siswa. Akan tetapi, mereka sebelumnya mengonsumsi MBG pada Senin (21/4/2025) siang.
"Anak-anak itu makan makanan bergizi gratis sekitar pukul 12.00 WIB kemarin, kita belum memutuskan karena belum ada hasil," ucap dia saat dihubungi, Selasa (22/4/2025).
Ia menyebut para siswa yang mengalami keracunan massal sebelumnya menyantap MBG berisi mie goreng, ayam suwir, tempe mendoan, dan semangka. Sekitar pukul 14.30 WIB, Senin (21/4/2025), sejumlah siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing.
"Gejala macam-macam ada yang bolak-balik toilet, ke UKS, muntah, sakit perut dan pusing. Lebih dari 50 (siswa) yang mengeluhkan sakit," kata dia.
Ia menyebut, para siswa yang mengalami gejala sakit berobat secara mandiri di puskesmas, ke dokter, dan lainnya. Pihaknya saat ini masih melakukan pemantauan di lapangan. "Lebih dari 50 yang mengalami gejala macam-macam," kata dia.
Ia menyebut aktivitas sekolah tetap berjalan. Meski begitu, program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan penyelidikan.