Kamis 17 Apr 2025 18:20 WIB

Ini Jawaban Tegas China Terkait Pengenaan Tarif Impor Sebesar 245 Persen oleh AS

Perang tarif antara Amerika Serikat dan China terus memanas.

Seorang pria berjalan ke toko barang dagangan yang memajang bendera nasional Tiongkok dan Amerika Serikat, di Beijing, Kamis, 3 April 2025. China mengecam penerapan tarif impor oleh AS.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Seorang pria berjalan ke toko barang dagangan yang memajang bendera nasional Tiongkok dan Amerika Serikat, di Beijing, Kamis, 3 April 2025. China mengecam penerapan tarif impor oleh AS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China terus memanas. Pemerintah China menegaskan tidak akan mundur dari sikapnya meski AS menetapkan tarif impor sebesar 245 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.

"Mengenai bagaimana angka 245 persen itu muncul, sebaiknya ditanyakan pada pihak AS. Tidak ada pemenang dalam perang tarif atau perang dagang, China pun tidak ingin melawan negara mana pun, tetapi kami juga tidak takut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (16/4/2025).

Baca Juga

Berdasarkan perintah administratif Gedung Putih pada Selasa (15/4/2025), disebutkan bahwa China menghadapi tarif hingga 245 persen atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan balasannya. Rinciannya adalah tarif timbal balik sebesar 125 persen, tarif 20 persen terkait masalah fentanil, dan tarif "Section 301" atas barang-barang tertentu, antara 7,5 hingga 100 persen.

"China sebelumnya menekankan bahwa penerapan tarif tinggi yang berulang kali dilakukan AS terhadap China telah menjadi permainan angka yang tidak memiliki signifikansi ekonomi praktis," tambah Lin Jian.

Penambahan tarif, ungkap Lin Jian, hanya akan semakin mengungkap taktik AS dalam menggunakan tarif sebagai intrumen dan bahkan menjadikannya sebagai senjata untuk mengintimidasi dan memaksa negara lain.

"Jika AS terus memainkan permainan angka tarif, China akan mengabaikannya. Jika AS bersikeras terus melanggar hak dan kepentingan China secara substansial, maka kami akan dengan tegas melakukan serangan balik dan berjuang sampai akhir," tambah Lin Jian.

Lin Jian pun menegaskan bahwa perang tarif dimulai oleh AS dan posisi China sudah sangat jelas. "China telah mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk mempertahankan hak dan kepentingannya yang sah serta keadilan dan kewajaran norma internasional," ungkap Lin Jian.

Ia kembali mengulang syarat yang diajukan China bila AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah tarif melalui dialog dan negosiasi. China meminta Pemerintah AS harus berhenti menggunakan tekanan maksimum, menghentikan ancaman, serta berdialog atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement