Selasa 15 Apr 2025 16:59 WIB

Bahas Kesiapan Hunian KSB, Jakpro Temui Warga Kampung Bayam

Warga Kampung Bayam mengeluh tidak kunjung dapat menghuni KSB.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Warga melihat hunian di Rumah Susun Kampung Bayam, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Propertindo akan mempekerjakan warga eks Kampung Bayam dengan gaji sesuai UMR yang sebagian gajinya akan dipotong untuk membayar sewa hunian rumah susun sebesar Rp1,7 juta per bulan.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Warga melihat hunian di Rumah Susun Kampung Bayam, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Propertindo akan mempekerjakan warga eks Kampung Bayam dengan gaji sesuai UMR yang sebagian gajinya akan dipotong untuk membayar sewa hunian rumah susun sebesar Rp1,7 juta per bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mendatangi para warga Kampung Bayam yang masih menanti janji untuk bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB), di hunian sementara, Jalan Tongkol, Jakarta Utara, Senin (14/4/2025). Pertemuan itu dilakukan untuk membahas persiapan warga untuk menempati KSB.

Perwakilan Jakpro, Putra Perdana, mengatakan pertemuan itu dilakukan untuk memberikan informasi terkait perkembangan terkini tahapan persiapan yang sedang berjalan sebelum warga menghuni KSB. Adapun beberapa informasi yang diberikan kepada warga Kampung Bayam antara lain soal kelengkapan administrasi warga, kesiapan fasilitas di KSB, hingga rencana pelaksanaan pelatihan dan focus group discussion (FGD) yang akan segera dilakukan bersama warga.

Baca Juga

“Jakpro berkomitmen untuk terus menjaga komunikasi yang baik dan terbuka dengan warga eks Kampung Bayam. Kami ingin memastikan setiap proses berjalan transparan, akuntabel, dan warga bisa terlibat langsung dalam setiap tahap persiapannya,” kata dia melalui keterangannya, Selasa (15/4/2025).

Putra menambahkan, Jakpro juga menyampaikan progres fasilitas pendukung yang tengah dipersiapkan. Salah satunya adalah mengenai pembangunan green house untuk mendukung kegiatan urban farming warga.

"Saat ini, telah tersedia dua unit green house dari total lima unit yang direncanakan, sementara pembangunan green house ketiga sedang berjalan," ujar dia.

Menurut dia, warga Kampung Bayam yang diwakili oleh Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani Muhammad Furqon turut beberapa poin masukan terkait proses pemindahan dan rekruitmen warga. Diharapkan, proses itu dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.

Diketahui, pertemuan itu dihadiri juga oleh segenap warga eks Kampung Bayam yang didampingi kuasa Hukum warga dari Advocat For Justice (ADFOTICE) dan tim Jakpro. Pertemuan itu disebut berlangsung dalam suasana hangat, terbuka, dinamis dan penuh antusias.

Sebelumnya, warga Kampung Bayam mengeluhkan mengenai nasib mereka yang tidak kunjung dapat menghuni KSB. Padahal, mereka telah diberikan kunci unit KSB secara simbolis oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung sejak 6 Maret 2025. Jakpro bahkan menjanjikan warga Kampung Bayam bisa menghuni KSB sebelum Lebaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement