Ahad 06 Apr 2025 18:05 WIB

Pengakuan Sandera Israel, Diselamatkan Hamas Salahkan Bombardir Zionis

Sandera Israel memohon agar warga desak Netanyahu untuk bebaskan tawanan.

Demonstran menyalakan suar saat protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Demonstran menyalakan suar saat protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Sabtu (5/4) merilis sebuah video yang menampilkan dua tawanan Israel di Jalur Gaza. Dalam video tersebut, sandera itu memohon kepada warga Israel agar mendesak pemerintah dan Benjamin Netanyahu untuk segera membebaskan mereka.

“Saat itu kami hanya keluar sebentar untuk menghirup udara segar, melihat langit dan bintang… lalu tentara Israel memutuskan untuk mengebom kami dan mengenai gedung tempat saya berada,” ujar salah satu tawanan dalam video tersebut.

Baca Juga

“Kami berhasil lolos dari kematian, hanya mengalami luka ringan. Kami selamat berkat pertolongan Tuhan dan para pejuang Hamas yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan kami dan membawa kami kembali ke dalam terowongan — semua ini karena ulah kalian, pemerintah Israel,” lanjutnya.

Ia menambahkan, saat ini para sandera kembali berada 30 meter di bawah tanah, di dalam kotak beton — tanpa cahaya matahari, tanpa apa-apa, dan tanpa harapan untuk pulang serta bertemu anak dan keluarga.

Tawanan itu menyerukan agar rakyat Israel bersatu dan berjuang untuk membebaskan mereka, serta melakukan apa pun untuk menekan otoritas dan memengaruhi Netanyahu. “Kami mati di sini,” katanya.

Tawanan kedua juga memohon, “Bawa kami pulang.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement