REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemimpin komunitas Yahudi Amerika secara diam-diam melobi pembebasan tokoh tahanan Palestina Marwan Barghouti. Pembebasan itu sebagai bagian dari kesepakatan pelepasan sandera antara Israel dan Hamas yang diperkirakan akan dimulai pada Senin. Demikian menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada The Times of Israel.
Menurut Times, sebagai bagian dari upayanya, Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald Lauder, menawarkan diri untuk pergi ke Sharm el-Sheikh, Mesir, tempat negosiasi perjanjian tersebut sedang diselesaikan pekan lalu.
"Mereka mengajukan permohonan agar Barghouti dimasukkan ke dalam daftar 250 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara-penjara Israel agar dibebaskan dengan imbalan 48 sandera lainnya yang ditahan di Gaza," ujar seorang pejabat senior Arab, seorang pejabat Israel, dan sumber ketiga yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber ketiga mengatakan, ide tersebut ditolak oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ada penolakan atas pembebasan Barghouti, 66 tahun, di antara para menteri kabinet Israel yang menandatangani kesepakatan tersebut.
Keputusan Lauder untuk membela seorang individu sekelas Barghouti sangatlah penting mengingat ia adalah pewaris perusahaan kosmetik Estée Lauder dan pimpinan sebuah organisasi Yahudi arus utama.
Barghouti, mantan sekretaris jenderal partai Fatah Palestina, sekuler, dan nasionalis di Tepi Barat yang dipimpin oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dijatuhi hukuman lima hukuman seumur hidup pada 2004 karena membantu merencanakan serangan teror selama Intifada Kedua yang menewaskan lima orang di Israel.
Barghouti membantah tuduhan terhadapnya dan juga menolak yurisdiksi pengadilan Israel untuk mengadilinya sebagai anggota parlemen Otoritas Palestina.
View this post on Instagram