Kamis 09 Oct 2025 14:30 WIB

Dubes Israel: Hamas akan Bebaskan Sandera Israel dalam Waktu 72 Jam

Gencatan senjata ini diharapkan dapat menyelesaikan perang di Gaza.

Rep: Mg161/ Red: Teguh Firmansyah
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter, menyatakan bahwa Hamas akan membebaskan para sandera Israel yang masih hidup dalam waktu 72 jam. Pembebasan itu akan dilakukan setelah pertemuan kabinet keamanan Israel digelar.

Dalam wawancara dengan CNN, Leiter mengatakan bahwa kabinet keamanan Israel akan bertemu hari ini untuk menyetujui daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Setelah daftar itu disetujui, Hamas memiliki waktu 72 jam untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza.

Baca Juga

Jika rencana ini berjalan sesuai jadwal, para sandera Israel yang masih hidup diperkirakan akan dibebaskan pada Ahad atau Senin mendatang.

Leiter menegaskan bahwa Israel berharap gencatan senjata ini dapat mengakhiri perang secara permanen. Namun, ia juga menekankan bahwa keberhasilan kesepakatan tersebut akan sangat bergantung pada sejauh mana Hamas melaksanakan ketentuan yang telah disepakati.

“Kami berharap hal ini mengarah pada penghentian permusuhan secara menyeluruh dan rekonstruksi Gaza demi kepentingan warga Gaza maupun Israel,” ujar Leiter.

Ia menilai langkah ini baru merupakan tahap awal dari proses yang lebih panjang. “Ini adalah tahap pertama, dan kita harus memastikan tahap pertama ini terlaksana sepenuhnya dalam beberapa hari ke depan,” katanya menambahkan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement