Senin 13 Oct 2025 14:19 WIB

Pertukaran Sandera Israel-Palestina Dimulai

Israel mengamandemen nama-nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Orang-orang bereaksi mengantisipasi pembebasan warga Israel yang ditahan di Gaza saat berkumpul di Tel Aviv, Israel, Senin, 13 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Orang-orang bereaksi mengantisipasi pembebasan warga Israel yang ditahan di Gaza saat berkumpul di Tel Aviv, Israel, Senin, 13 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tentara pendudukan Israel mulai menerima tujuh sandera yang telah diserahkan Hamas ke Palang Merah Internasional. IDF mengumumkan bahwa tujuh tahanan yang dibebaskan telah tiba di Israel.

Sebelumnya pada Senin, Hamas menerbitkan nama 20 tahanan Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Israel dan pertukaran tahanan. “Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan Banjir Al-Aqsa, kami memutuskan untuk membebaskan 20 tahanan Israel yang masih hidup,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Seorang pejabat yang terlibat dalam operasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa konvoi dari Komite Palang Merah Internasional di Gaza telah bergerak ke lokasi di mana para tahanan Israel ditahan. Dipercaya bahwa 20 tahanan ini adalah satu-satunya yang masih hidup dari 48 tahanan yang masih berada di Gaza.

Menurut Reuters, sebagian besar tahanan yang akan dibebaskan oleh Qassam ditangkap dari lokasi konser Nova dekat pemukiman Re'im di Israel selatan, termasuk Avitar David (24 tahun), Alon Ohel (24 tahun), dan Avinatan Or (32 tahun).

Dan anggota keluarga mereka, pejuang perlawanan dari komunitas pemukiman, termasuk si kembar Gali dan Ziv Berman (28 tahun) serta saudara laki-laki Ariel Konio (28 tahun) dan David Konio (35 tahun). Di antara mereka terdapat dua tentara Israel, Matan Angrist (22 tahun) dan Nimrod Cohen (20 tahun).

Menurut Reuters, empat warga asing termasuk di antara 48 tawanan. Tiga dari mereka—seorang warga Tanzania dan dua warga Thailand—telah dinyatakan meninggal. Nasib Bipin Joshi, tawanan asal Nepal, masih belum diketahui.

Pihak berwenang Israel telah secara resmi mengumumkan kematian 26 tahanan Israel, berdasarkan kedokteran forensik dan informasi intelijen, sementara nasib dua orang lainnya, termasuk Joshi, masih belum diketahui.

Hamas mengindikasikan bahwa pemulihan jenazah beberapa tahanan yang terbunuh bisa memakan waktu lama, mengingat beberapa lokasi pemakaman tidak diketahui. Satuan tugas khusus internasional diharapkan dapat membantu menemukan mereka semua. Sebagian besar tahanan ini tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement