Ahad 06 Apr 2025 15:49 WIB

Israel Akui Salah Deteksi Hingga Bunuh 15 Paramedis dan Petugas Penyelamat Palestina

Israel sebelumnya mengeklaim mobil ambulans itu tidak menyalakan lampu.

Video penyerangan paramedis oleh tentara Israel di Rafah, Jalur Gaza, pada 23 Maret 2025 lalu.
Foto: PRCS
Video penyerangan paramedis oleh tentara Israel di Rafah, Jalur Gaza, pada 23 Maret 2025 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF)mengakui bahwa laporan awal mereka tentang terbunuhnya 15 paramedis dan petugas penyelamat Palestina di Gaza tidak benar.

Demikian dilaporkan beberapa media pada Sabtu, mengutip temuan awal penyelidikan atas insiden tersebut seperti dilansir RT. 

Baca Juga

Pada 23 Maret, sekelompok tentara di dekat Rafah menembaki konvoi ambulans Bulan Sabit Merah Palestina, mobil PBB, dan truk pemadam kebakaran dari Pertahanan Sipil Gaza.

IDF mengklaim pada saat itu bahwa konvoi tersebut melaju dalam kegelapan dengan lampu mati.

Namun pada Sabtu, New York Times merilis video ponsel yang membuktikan bahwa ambulans tersebut diberi tanda yang jelas dan lampu depannya dinyalakan. Paramedis tersebut juga mengenakan perlengkapan reflektif ketika mereka ditembaki di lingkungan Tel Sultan di Rafah.

Menurut NYT, seorang pejabat IDF mengatakan dalam sebuah pengarahan kepada wartawan pada hari itu bahwa para prajurit telah 'secara keliru' mengidentifikasi para penyelamat sebagai pejuang Hamas. Pejabat itu menambahkan bahwa insiden itu akan diperiksa secara menyeluruh dan mendalam.

Times of Israel mengutip temuan awal yang mengatakan bahwa IDF telah menyiapkan penyergapan di jalan sekitar pukul 4 pagi waktu setempat.

Sekitar setengah jam kemudian, sebuah kendaraan polisi Hamas melaju dan saling tembak dengan tentara, yang menewaskan satu militan dan menangkap dua lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement