REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok pejuang Palestina Hamas memperingatkan Israel bahwa para sandera mungkin akan dibunuh jika otoritas Zionis terus mencoba menyelamatkan mereka dengan paksa dan serangan udara terus berlanjut di Jalur Gaza.
Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan segala yang mungkin untuk menjaga agar para tawanan pendudukan tetap hidup. Namun pengeboman acak Zionis Israel justru membahayakan nyawa mereka.
"Setiap kali pendudukan mencoba membebaskan tawanannya dengan paksa, mereka akhirnya membawa mereka kembali dalam peti mati," katanya.
Israel memulai kembali serangan udara intens ke Jalur Gaza yang berpenduduk padat diikuti oleh operasi darat. Serangan ini menghancurkan ketenangan relatif pascagencatan senjata pada Januari dengan Hamas.
Sejak Israel melanjutkan operasi militer terbarunya di Gaza pekan lalu, setidaknya 830 warga Palestina telah terbunuh. Demikian menurut kementerian kesehatan di wilayah tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu memperingatkan Hamas bahwa Israel akan merebut wilayah di Gaza jika kelompok itu menolak untuk membebaskan para sandera.