Rabu 12 Mar 2025 16:59 WIB

Mendagri: Jakarta pada 1998 Lebih Bagus Dibandingkan Beijing dan Shanghai

Menurut Tito, Beijing sudah sekelas Washington DC, Shanghai sama dengan New York.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.
Foto: Republika.co.id
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, kondisi Indonesia saat ini yang menginginkan tercapainya Indonesia Emas 2045 dan status sebagai negara maju, sama dengan kondisi China pada 1998. Tito mengemukakan pernyataan tersebut usai menyampaikan pengalaman pribadi kala masih aktif di kepolisian untuk menjalani Sekolah Staf dan Komando (Sesko) di Selandia Baru, dan Australia.

"Tiap hari yang dibicarakan hanya threat from China (ancaman dari China), rise of China (kebangkitan China), tahun 1998. Saat itu berbagai tulisan memperkirakan China dalam 25 tahun ke depan itu akan sama dengan US (Amerika Serikat), bahkan overtake, melampaui," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga

Selain itu, dia menjelaskan bahwa kondisi daerah di China, seperti Beijing maupun Shanghai, tidak lebih bagus dibandingkan Jakarta pada 1998. "Saya melihat, jujur Jakarta lebih bagus daripada China pada 1998. Kami lihat banyak orang-orang naik sepeda di sana, kemudian rumah-rumah kumuh, slum area, kemudian sungainya hitam-hitam kotor," ujar Tito.

Namun, dia menjelaskan bahwa kondisi tersebut berbeda saat dirinya mengunjungi China pada 2024. "Beijing sudah sekelas Washington DC, transportasi publik mereka underground (bawah tanah), bersih, dan lain-lain, efektif sekali. Shanghai sudah hampir sama seperti New York," jelasnya.

Kemudian, dia mengemukakan, China lebih unggul dibandingkan dengan Amerika Serikat sebab memiliki transportasi umum kereta cepat. Pun China saat ini sedang memproduksi kereta yang memiliki kecepatan hingga 500 kilometer per jam.

"Nah, saya ingin menggambarkan rasa optimisme itu. Tulisan-tulisan pada 1998, sesuatu yang almost impossible (hampir mustahil) dalam 25 tahun China akan sama dengan Amerika, tetapi kenyataannya itulah yang terjadi sekarang," kata Tito.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement