Kamis 06 Mar 2025 08:46 WIB

Si Doel Minta Pusat Pastikan Suplai Air Waduk Karian ke Jakarta Terealisasi Sebelum 2030

Waduk Karian saat ini memiliki 314 juta meter kubik tampungan air.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek pembangunan waduk Karian di Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek pembangunan waduk Karian di Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno atau Si Doel menargetkan suplai air baku dari Waduk Karian bisa masuk ke Jakarta dapat terealisasi sesuai target. Pasalnya, suplai air dari waduk yang berada di Banten itu sangat penting agar cakupan layanan air bersih di Jakarta bisa mencapai 100 persen pada 2030.

Ia menyebutkan, Waduk Karian saat ini memiliki 314 juta meter kubik tampungan air. Air dari waduk itu rencananya akan diolah menjadi air siap minum melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong dengan kapasitas 4.600 liter per detik.

Baca Juga

"Nah sekarang Waduk Karian sudah selesai, memang itu Waduk Karian untuk menyuplai bahan air baku buat Jakarta," kata dia, Rabu (5/3/2025).

Rano mengatakan, salah satu quick win Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno adalah memperluas cakupan air perpipaan bagi 100 persen warga Jakarta. Untuk itu, Rano mendorong agar suplai air baku dari Waduk Karian bisa masuk ke Jakarta sebelum 2030.

"Nah kalau ini selesai airnya enggak masuk? Waduh. Artinya, Karian harus bisa masuk sebelum 2030 ke Jakarta. Kalau tidak, target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menilai, suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Menurut dia, PAM Jaya telah berkirim surat ke Kementerian PU untuk memastikan pasokan air baku dari Waduk Karian ke Jakarta bisa dieksekusi sebelum 2030.

"Harusnya pada 2020 akhir sudah on board, tapi kalau tidak salah sudah empat kali addendum di sisi pola KPBU-nya. Kami agak sedikit pesimis (suplai air waduk Karian ke Jakarta sesuai target)," katanya.

Menurut Arief, salah satu kendala pasokan air dari waduk Karian ke Jakarta terkendala water way yang hingga kini tak kunjung dibangun. Selain itu, jelasnya, pemerintah pusat juga belum membangun IPA Serpong yang akan mengolah air baku dari Waduk Karian tersebut.

"Kami sudah bersurat, kami bersurat meminta kepastian itu dan jangan sampai delay. Karena kami tidak bisa pindahkan pasokan air dari Timur Jakarta ke Barat Jakarta, pipanya terlalu panjang," kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement