Rabu 26 Feb 2025 21:33 WIB

Cek Kesehatan Gratis, Menkes: Jalan Menuju Indonesia Emas

Menkes: Ibu-ibu berperan sukseskan Program Cek Kesehatan Gratis.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Foto: Biro Pers Setpres
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan peran ibu-ibu penting dalam menyehatkan Indonesia melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) guna mencapai Indonesia Emas, karena kelompok tersebut dinilai yang menaruh perhatian paling besar pada kesehatan dan pendidikan keluarga.

Dalam webinar Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jakarta, Rabu, Menkes Budi Gunadi menjelaskan untuk mencapai target tersebut pada 2045, maka pendapatan per kapita harus dinaikkan menjadi Rp18 juta per bulan minimal dan Indonesia harus memanfaatkan momen bonus demografi.

Baca Juga

Menurutnya, Indonesia Emas dapat dicapai dengan memastikan publik sehat dan pintar. Oleh karena itu salah satu upaya memastikan bonus demografi tercapai dengan Program CKG gar dapat mencegah penyakit-penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke.

"Kronis itu artinya apa? Dia gak ujug-ujug meninggal. Supaya dia sampai ke derajat kronis meninggal itu, butuh waktunya lima tahun, delapan tahun. Artinya apa? Artinya bisa dicegah sejak dini," kata Menkes.

Dia mencontohkan untuk penyakit seperti kanker payudara, jika ketahuan pada stadium 1, maka 90-95 persen dapat disembuhkan. Sedangkan jika ketahuan pada stadium 4, 90-95 persen penderitanya meninggal.

Menurut Menkes, banyak yang tidak berani mengecek kesehatannya karena takut menghadapi kenyataan, dan berobat hanya ketika sudah sakit. Padahal dengan mengecek kesehatan, lanjutnya, dapat mencegah dan menangani penyakit sedari awal.

Menkes Budi mengatakan ibu-ibu berperan penting karena sedari kecil sudah bermain dokter-dokteran, sehingga mengetahui cara menangani sejumlah penyakit seperti demam, batuk pilek.

Peran ibu sebagai dokter bagi keluarga, kata dia, dapat diteruskan dalam pencegahan penyakit kronis sebagai tindak lanjut dari hasil CKG. Contohnya, seperti dengan mengontrol asupan garam, gula, dan lemak suaminya yang berisiko tekanan darah tinggi atau stroke.

Oleh karena itu dia menyebut perlunya CKG dijadikan sebuah gerakan dan bukan hanya sekedar program, agar semua turut berpartisipasi dalam menyehatkan bangsa.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Dharma Wanita Persatuan Ida Rahmawati Budi Gunadi Sadikin mengatakan ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Menurutnya, ibu-ibu juga perlu menjaga kesehatan keluarga dengan memberi contoh gaya hidup sehat.

Pihaknya pun mengajak seluruh ibu-ibu untuk menyebarkan informasi tentang Program CKG, karena kemampuan baik kelompok ini dalam membicarakan berbagai topik. Terlebih, cek tersebut diberikan secara gratis, katanya, sehingga dapat menarik lebih banyak perhatian ibu-ibu.

"Bahwa ibu itu mempunyai kekuatan, the power of emak-emak. Ingat itu, kekuatan kita the power of emak-emak. Kita menggunakan power itu untuk memberikan manfaat buat masyarakat di sekitar kita," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement