Selasa 25 Feb 2025 13:33 WIB

Bentrok TNI-Polri di Mapolres Tarakan Lukai Lima Polisi, Kapendam: Hanya Kesalahpahaman

“Dan saat ini, situasi di Kota Tarakan tetap aman kondusif,” kata Kapendam.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi penyerangan.
Foto: kaskus
Ilustrasi penyerangan.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN — Penyerangan oleh sejumlah oknum prajurit Yonif 614/RJP ke Polres Tarakan di Kalimantan Utara (Kaltara), pada Senin (24/2/2025) malam disebut sebagai peristiwa yang tak disengaja. Kodam VI/Mulawarman mengatakan aksi sejumlah prajurit Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif di markas kepolisian wilayah tersebut merupakan aksi kesalahpahaman.

“Bahwa kejadian yang melibatkan beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP di Tarakan pada Senin (24/2/2025) malam merupakan kesalahpahaman semata,” kata Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kristiyanto melalui pers rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

Menurut dia, insiden tersebut sudah dikoordinasikan untuk penyelesaian. “Dan saat ini, situasi di Kota Tarakan tetap aman kondusif,” kata dia.

Dilaporkan sebelumnya, pada Senin (24/2/2025) malam, sekitar pukul 23:30 WITA, sekitar 20-an oknum prajurit TNI dengan pakaian biasa, menyatroni Markas Polres Tarakan. Para serdadu itu turut membawa sejumlah senjata api, dan alat-alat keras seperti kayu, maupun besi.

Tak diketahui pasti apa penyebab, dan latar belakang para prajurit itu mendatangi markas polisi di kota tersebut. Akan tetapi bentrokan yang terjadi di lokasi kejadian menyebabkan sedikitnya lima personel polisi mengalami luka  dan terpaksa dilarikan ke RSUD Yusuf SK.

Kolonel Kristiyanto dalam lanjutan siaran persnya mengatakan, Kodam VI/Mulawarman bersama Korem 092/Mrl, serta Brigif 24/BC mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Menurut dia, jajaran dari Polres Tarakan juga cepat berkoordinasi untuk melaksanakan mediasi demi menghindari kejadian lanjutan.

Dan setelah kejadian tersebut, kata Kolonel Kristiyanto, Danyon 613/Rja sebagai satuan induk segera melakukan apel luar biasa untuk pemeriksaan terhadap para anggota yang terlibat.  “Kejadian ini bukan peristiwa yang disengaja, ataupun bersifat institusional. Ini murni kesalahpahaman antar individu,” ujar Kolonel Kristiyanto. 

photo
Saat Polisi Tembak Polisi - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement