Jumat 21 Feb 2025 13:24 WIB

Dilarang Megawati, Ini Kepala Daerah yang Mungkin Mangkir Retret

Kepala daerah kader PDIP belum memastikan kesertaan mengikuti retret.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fitriyan Zamzami
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan kepala daerah kader partainya untuk tak mengikuti retret yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto di Magelang. Sejumlah kepala daerah terindikasi bakal menaati titah ketua partainya ketimbang program pemerintah pusat.

Di Bali yang termasuk wilayah "Kandang Banteng", Gubernur Wayan Koster tak ikut ke Magelang. Padahal, menurut Kepala Biro Umum dan Protokol Pemprov Bali I Wayan Budiasa menyampaikan seluruh sembilan bupati dan wali kota se-Bali sudah berada di Yogyakarta untuk menuju lokasi retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Baca Juga

“Yang berkaitan dengan surat ini masih belum bisa diputuskan apakah (Koster) tetap retret atau tidak, kalau teman-teman kepala daerah, bupati, wali kota kan posisinya saat ini sudah di Yogyakarta, kalau Pak Gubernur Bali rencana hari ini baru ke Yogyakarta,” kata dia di Denpasar, Jumat.

Biro Umum Pemprov Bali tak dapat memastikan kehadiran Gubernur Bali di pembukaan retret sore nanti, meski tiket keberangkatan menuju Yogyakarta telah dipesan sejak jauh hari. “Setelah pembukaan sore nanti baru bisa kami informasikan (kehadiran Wayan Koster), informasi saya masih belum utuh karena prosesnya masih berjalan, sore baru pembukaan retret setelah pembukaan kami infokan,” ujar Budiasa.

Larangan mengikuti retret yang dikeluarkan Megawati sehubungan penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Kamis malam. Ia ditangkap dengan sangkaan memfasilitasi kaburnya buronan KPK Harun Masiku yang juga merupakan kader PDIP. Penangkapan Hasto adalah yang ketigakalinya kader penting PDIP ditangkap KPK dalam tiga hari belakangan.

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu juga menyatakan menunda keberangkatannya ke Akmil Magelang untuk menjalani retreat kepala daerah pada Jumat (21/2/2025). Penundaan itu dilaksanakan setelah ada instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Mohon ijin Sementara saya menunda keberangkatan ke Magelang sampai ada arahan lanjut dari Ibu Megawati Sukarnoputri," kata politisi PDIP itu saat dikonfirmasi wartawan, Jumat.

Diketahui, Masinton telah resmi dilantik menjadi Bupati Tapteng oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025). Sesuai jadwal yang ada, para kepala daerah semestinya ikut menjalani retreat yang digelar pemerintah pusat di Akmil Magelang pada 21-28 Februari 2025.

Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) Lis Darmansyah juga merespons instruksi Megawati Soekarnoputri. Lis yang juga kader PDI Perjuangan itu menegaskan sebagai seorang anggota partai, ia berkomitmen dan tegak lurus untuk melaksanakan perintah Ketua Umum PDIP tersebut.

"Ini juga bentuk rasa solidaritas sebagai sesama kader PDI Perjuangan" kata Lis dihubungi via WhatsApp dari Tanjungpinang, Jumat.

Lis saat ini sudah berada di Markas Akmil di Magelang, usai dilantik secara serentak bersama kepala daerah terpilih lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2). "Saya sudah sampai di Magelang subuh tadi. Kalau tak ada instruksi lanjutan dari Ketua Umum, langsung balik kanan, pulang ke Tanjungpinang," ucap Lis.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo juga belum memutuskan apakah dirinya akan berangkat ke acara pembekalan. Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Jumat, mengaku masih menunggu klarifikasi terkait instruksi Megawati Soekarnoputri.

photo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) usai menyampaikan pidato politiknya saat perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). - (Republika/Thoudy Badai)

"Ini tadi saya sudah WhatsApp-an dengan Pak Pram (Pramono Anung), Gubernur DKI. Jadi ya Mas Pram mau menghadap Ibu (Megawati) dulu, nanti seperti apa penjelasannya. Ini ada surat, terus kita klarifikasi surat ini. Saya klarifikasinya lewat Mas Pram yang dekat di Jakarta, beliau yang akan menghadap," ujar Hasto yang diusung PDIP ini.

Terkait kesiapan keberangkatan, Hasto menyebut dirinya dan kepala daerah lainnya sudah mengikuti prosedur awal, termasuk menyimpan koper di lokasi kegiatan sebagaimana diminta sebelumnya. "Semua sudah taruh koper di sana, urusan taruh koper semua sudah taruh koper karena perintah taruh koper itu kemarin hari Kamis," ucap dia.

Namun, mantan Bupati Kulon Progo dua periode ini belum bisa memastikan apakah tetap akan mengikuti kegiatan tersebut atau tidak. "Ya belum, belum tentu. Nanti saya nunggu klarifikasi dengan Pak Pramono dulu. Ini baru klarifikasi," ujar Hasto.

Berdasarkan pantauan Republika, Gubernur Jakarta Pramono Anung belum berangkat ke Magelang untuk mengikuti retret, pada Jumat (21/2/2025) siang. Alih-alih bergegas ke Akmil Magelang, Pramono justru berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat.

photo
Surat Megawati Soekarnoputri - (Republika.co.id)

Pramono tiba di kediaman Presiden ke-5 Republik Indonesia itu pada sekitar pukul 10.55 WIB. Tak lama berselang, pada sekitar pukul 11.07 WIB, mobil yang ditumpangi Pramono itu keluar dari kediaman Megawati. Saat keluar, Pramono juga tidak nampak lantaran kaca mobil tertutup rapat.

Bupati Karanganyar Rober Christanto mengaku tegak lurus dengan instruksi dari Megawati Soekarnoputri terkait keikutsertaan pada retret. "Saya akan tegak lurus instruksi Bu Ketum," katanya di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat.

Selanjutnya, ia masih menunggu perintah berikutnya terkait dengan keikutsertaan pada retret. "Saya sebagai kader partai dalam hal ini pasti mengikuti arahan," katanya. Ia bersama dengan kepala daerah lain yang juga diusung oleh PDIP akan berkumpul untuk menunggu arahan selanjutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement