Senin 17 Feb 2025 16:19 WIB

Usai Insiden Bus Terjebak di Rel Kereta, Transjakarta Siapkan Petugas Jaga di Perlintasan

Insiden bus Transjakarta terhenti di perlintasan kereta api membuat panik penumpang.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Pengemudi menaiki armada baru bus listrik Transjakarta yang diparkir di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pengemudi menaiki armada baru bus listrik Transjakarta yang diparkir di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menyiapkan petugas untuk berjaga di perlintasan kereta api. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya unit bus yang terhambat di perlintasan kereta.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Tjahyadi Dermawan mengatakan, pihaknya akan menempatkan petugas khusus di perlintasan kereta. Menurut dia, keberadaan petugas itu dimaksudkan untuk membantu pengaturan lalu lintas di jalur perlintasan kereta api.

Baca Juga

"Keamanan dan kenyamanan pelanggan saat menggunakan layanan Transjakarta, menjadi priotitas utama yang akan terus dijaga oleh Transjakarta," kata dia melalui keterangannya, Senin (17/2/2025).

Diketahui, pada Sabtu (15/2/2025), terdapat insiden bus Transjakarta terhenti di perlintasan kereta api kawasan Green Garden arah Pasar Baru ketika sirine yang menandakan kereta akan melintas telah berbunyi. Alhasil, para penumpang yang berada dalam bus listrik Transjakarta milik operator Bianglala Metropolitan dengan nomor bodi BMP 240364 itu.

Tjahyadi menjelaskan pihaknya telah melakukan investigasi internal terkait kejadian itu. Menurut dia, tidak ada kendala teknis saat kejadian tersebut.

Ia menyebutkan, peristiwa itu terjadi karena laju bus terhambat setelah melewati sebagian rel kereta, saat sedang lampu merah dan ada kendaraan lain di depannya. "Bus sudah melintasi sebagian rel kereta, sebelum sirine berbunyi dan palang pintu perlintasan kereta ditutup," kata dia.

Selain itu Tjahyadi menjelaskan bahwa kepanikan terjadi karena pelanggan memaksa turun dan memecahkan kaca samping sebelah kiri. Namun setelah lampu merah selesai, dan kendaraan di depan bus berjalan, maka bus kembali melaju dengan normal.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya. Hal ini menjadi perhatian serius Transjakarta untuk melakukan reviu SOP pramudi khususnya pada rute-rute yang melintasi rel kereta api," ujar Tjahyadi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement