Ahad 16 Feb 2025 20:34 WIB

Eropa Peringatkan tak akan Ada Perjanjian Damai di Ukraina tanpa Eropa

Ukraina dan Eropa sepakati perdamaian dengan Rusia

Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepolisian Ukraina, sebuah rumah apartemen yang rusak terlihat setelah Rusia menyerang kota tersebut dengan bom berpemandu pada malam hari di Zaporizhzhia, Ukraina, Ahad, 29 September 2024.
Foto: AP
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepolisian Ukraina, sebuah rumah apartemen yang rusak terlihat setelah Rusia menyerang kota tersebut dengan bom berpemandu pada malam hari di Zaporizhzhia, Ukraina, Ahad, 29 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL- Para menteri luar negeri Eropa yang hadir dalam Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (15/2/2025), menegaskan perdamaian di Ukraina dan kawasan sekitarnya tidak dapat dicapai tanpa upaya yang dipimpin oleh Eropa.

Para pemimpin Eropa tersebut memperingatkan agar tidak ada tekanan eksternal yang mengabaikan kepentingan strategis benua tersebut.

Baca Juga

"Tidak akan ada perdamaian yang langgeng jika bukan perdamaian yang disetujui oleh Eropa," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, menggarisbawahi peran penting Eropa dalam menjaga keamanan dan stabilitas regional.

Baerbock menggambarkan situasi saat ini sebagai "momen eksistensial," di mana Eropa harus bersatu dan menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi ancaman eksternal.

"Musuh terbesar kita saat ini adalah Rusia di bawah kepemimpinan Putin karena dia telah menyatakan perang terhadap perdamaian dan demokrasi Eropa," katanya.

Menurutnya, perang Rusia di Ukraina bukan hanya ancaman bagi satu negara, tetapi bagi seluruh benua serta aliansinya.

"Putin telah menyatakan dengan jelas... ini bukan hanya perang terhadap Ukraina. Ini adalah perang terhadap NATO, terhadap Eropa, terhadap Amerika dan terhadap dunia bebas," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyuarakan sentimen tersebut, dengan mengatakan," Eropa adalah benua yang telah berhasil menahan invasi skala penuh Rusia."

 

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

Dia menambahkan bahwa perang ini justru semakin memperkuat persatuan Eropa, dengan negara-negara mulai meningkatkan anggaran pertahanan guna menjamin keamanan jangka panjang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengeklaim bahwa Rusia tetap menjadi ancaman berkelanjutan bagi demokrasi dan stabilitas Eropa.

"Di Polandia, kami tidak meragukan bahwa ancaman terhadap Eropa, terhadap demokrasi liberal, terhadap kesopanan, berasal dari Rusia di bawah Putin," tambahnya.

Dia mengatakan pemerintahnya telah meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 4,7 persen dari PDB karena urgensi situasi.

photo
Negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina dan Rusia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement