REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) mengevaluasi penampilan para atlet Merah Putih yang berlaga dalam empat turnamen awal musim 2025, yakni Malaysia Open, India Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian, dalam keterangan resmi PBSI, Selasa (4/2/2025), mengatakan evaluasi ini penting untuk menyusun strategi dan memperbaiki kinerja menjelang turnamen besar lainnya.
Dia mengungkapkan masih terdapat berbagai aspek teknis dan non-teknis yang perlu diperbaiki. Meski begitu, Eng Hian mengapresiasi para pelatih yang telah bekerja keras, terutama setelah pembentukan tim pelatih baru pada 19 Desember 2024.
“Dalam konteks organisasi, kami melihat perjalanan jangka panjang. Kami baru saja mengganti pelatih teknik dan fisik, serta melakukan pencocokan pasangan ganda. Semua langkah ini diambil untuk menemukan racikan terbaik,” ujar Eng Hian.
Menurut Eng Hian, dalam roadmap kepelatihan 2025, pelatih diberi kebebasan bereksperimen dengan berbagai pasangan ganda. Pada 2026, diharapkan pasangan ganda lebih stabil, dengan fokus utama mencapai peringkat tinggi dan mengumpulkan poin guna lolos kualifikasi Olimpiade 2028.
Meski demikian, Eng Hian menegaskan pencapaian jangka pendek tetap harus dievaluasi. Berdasarkan hasil empat turnamen yang telah berlangsung sejak Januari, ia mencatat atlet Indonesia masih perlu memperkuat penyelesaian akhir dan mengasah ketenangan dalam situasi kritis.
Untuk mencapai hasil yang lebih baik, Eng Hian menekankan pentingnya memberikan jam terbang lebih banyak lagi kepada atlet muda agar memperoleh pengalaman dan belajar dari setiap pertandingan.
Sepanjang empat turnamen awal musim 2025, Indonesia meraih satu gelar juara melalui ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di HSBC BWF World Tour Super 300 Thailand Masters pada 28 Januari–2 Februari.
Dalam turnamen itu, Komang Ayu Dewi (tunggal putri), M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin (ganda putra), dan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran) menjadi runner-up.
Adapun dalam Malaysia Open pada 7-12 Januari tidak ada wakil Indonesia yang menembus semifinal. Nirgelar juga terjadi di India Open pada 14-19 Januari ketika Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung hanya mencapai semifinal.
Sementara itu, dalam Indonesia Masters, Jonatan dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus puas sebagai runner-up.
“Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Indonesia Masters dan Thailand Masters,” kata Eng Hian.