REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam upaya meningkatkan kontribusi pembelajaran kampus terhadap masyarakat, dosen dan mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melaksanakan penelitian yang berfokus pada kepuasan pelanggan di industri bumbu penyedap rasa dengan judul “Eksplorasi Citra Merek dan Kualitas Produk Untuk Memastikan Kepuasaan Pelanggan Royco di Kabupaten Bekasi”. Penelitian ini ditujukan untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap produk Royco, salah satu merek bumbu yang sudah dikenal luas di Indonesia.
Royco, yang dikenal dengan komitmennya dalam menyediakan produk berkualitas tinggi, merupakan pemimpin pasar dalam kategori penyedap rasa pada 2023. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, khususnya di Kabupaten Bekasi.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 96 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek dan kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dengan pengaruh total mencapai 47,50 persen. Larasati Dwi Lestari, salah satu anggota kelompok riset, mengungkapkan, “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa citra merek dan kualitas produk Royco memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan pelanggan di Kabupaten Bekasi.”
Temuan lainnya menunjukkan bahwa persepsi citra merek Royco yang positif terletak pada brand strength, namun ada penilaian kurang maksimal pada brand favorable, yang menunjukkan bahwa produk Royco belum memberikan kesan positif dalam kualitas saat digunakan untuk masakan.
Jesisca Rinjani, anggota tim riset lainnya, menjelaskan, “Kami menemukan bahwa meskipun Royco dikenal dengan brand strength yang kuat, ada kesan kurang positif terkait kualitas produk saat digunakan dalam masakan, yang perlu ditangani.”
Untuk meningkatkan citra merek, penelitian ini menyarankan agar Royco lebih aktif dalam berpartisipasi dalam festival kuliner lokal dan melakukan kolaborasi dengan pasar tradisional guna memberikan informasi yang lebih mendalam tentang kualitas produk. Selain itu, pengemasan produk juga perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya tahan produk, seperti dengan menggunakan teknologi kemasan yang dapat melindungi dari kelembaban dan cahaya.
Sementara itu, di sisi kualitas produk, Royco dinilai sebagai produk yang memudahkan dalam memasak, namun memiliki masalah terkait daya tahan produk yang kurang lama. Bunga Amelia Fauziah, anggota tim riset, menambahkan, “Kami menemukan bahwa produk Royco memiliki masalah dalam daya tahan produk. Untuk itu, pengujian umur simpan dan inovasi dalam pengemasan perlu segera dilakukan.”
Tanggapan dari Apriya Wijaya, Supervisor Area Savoury Factory, menyatakan bahwa hasil penelitian ini memberikan masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas dan strategi pemasaran Royco. Ia mengatakan, “Kami sangat menghargai masukan dari penelitian ini, yang sangat membantu dalam mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dalam produk dan strategi pemasaran kami.”
Dosen pembimbing, Muhammad Abdullah, mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam riset ini, yang berhasil diterbitkan dalam jurnal terakreditasi SINTA. “Saya sangat bangga dengan hasil kerja keras mahasiswa, yang meskipun dalam pembelajaran daring, tetap mampu menghasilkan karya ilmiah yang berdampak positif,” ujarnya.
Eka Dyah Setyaningsih, Ketua Program Studi Manajemen, juga mengungkapkan harapannya bahwa penelitian ini dapat menjadi pijakan bagi studi inovatif lainnya di bidang pemasaran dan perilaku konsumen.
“Penelitian ini membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut di bidang pemasaran, yang diharapkan dapat memberi manfaat lebih luas bagi dunia akademik dan praktis,” tutupnya.