Selasa 19 Aug 2025 11:59 WIB

Pakar Review Aplikasi SALI Buatan Dosen UBSI, Upaya Edukasi Perlindungan Anak

SALI dirancang untuk membantu menerapkan prinsip-prinsip perlindungan anak usia dini.

Tim pengembang UBSI menggelar review aplikasi SALI (Sadar dan Lindungi) bersama tiga pakar pendidikan anak usia dini (PAUD), Sabtu (9/8/2025).
Foto: UBSI
Tim pengembang UBSI menggelar review aplikasi SALI (Sadar dan Lindungi) bersama tiga pakar pendidikan anak usia dini (PAUD), Sabtu (9/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berbagai inovasi digital terus dikembangkan oleh kalangan akademisi untuk memperkuat edukasi perlindungan anak di Indonesia. Salah satunya adalah Aplikasi SALI, karya dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang dikembangkan melalui program Hibah Penelitian Fundamental dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025.

Sebagai bagian dari proses penyempurnaan, tim pengembang menggelar review aplikasi SALI (Sadar dan Lindungi) bersama tiga pakar pendidikan anak usia dini (PAUD), Sabtu (9/8/2025). Pertemuan ini menjadi ajang untuk mendapatkan masukan konstruktif terkait fitur, konten, dan desain aplikasi, sehingga dapat semakin relevan dan efektif dalam memberikan edukasi perlindungan anak.

Ketua tim peneliti, Oky Irnawati, menjelaskan kolaborasi dengan pakar sangat penting untuk memastikan aplikasi ini tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga praktis di lapangan.

"SALI dirancang untuk membantu para pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam memahami serta menerapkan prinsip-prinsip perlindungan anak sejak usia dini. Masukan dari para pakar ini akan menjadi acuan penting bagi kami dalam tahap pengembangan berikutnya,” ujar Oky dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

Selain fokus pada konten edukasi yang berbasis nilai-nilai perlindungan anak, Aplikasi SALI juga dilengkapi dengan fitur interaktif seperti kuis, video pembelajaran, dan panduan praktis bagi guru maupun orang tua. Dengan pendekatan ini, SALI diharapkan mampu menjadi sarana belajar yang menarik, mudah diakses, dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, khususnya di daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya pendidikan.

Para pakar PAUD yang hadir dalam sesi review turut memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut. Mereka menekankan pentingnya materi yang disajikan secara sederhana namun tetap memiliki kedalaman informasi, sehingga mudah dipahami oleh pengguna dengan berbagai latar belakang pendidikan.

Rekomendasi yang diberikan meliputi penyempurnaan bahasa, penyesuaian ilustrasi, hingga penambahan modul yang relevan dengan situasi terkini terkait perlindungan anak di Indonesia.

Oky menambahkan pengembangan SALI sejalan dengan visi UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif yang terus mendorong lahirnya inovasi teknologi berbasis riset.

“Kami ingin memastikan bahwa hasil penelitian ini tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi juga dapat diimplementasikan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” kata dia.

Ke depan, tim peneliti berencana melakukan uji coba terbatas di sejumlah sekolah PAUD untuk mengukur efektivitas penggunaan aplikasi ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Hasil dari uji coba tersebut akan menjadi dasar untuk melakukan penyempurnaan akhir sebelum aplikasi SALI diluncurkan secara luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement