REPUBLIKA.CO.ID, CIBITUNG -- Kalau kamu pikir kuliah itu cuma datang pagi, duduk manis di kelas, dengar dosen ngomong, terus pulang maka kamu belum pernah merasakan jadi mahasiswa di Kampus Digital Kreatif ini, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).
Di sini, kampus bukan cuma bangunan penuh meja kursi dan proyektor.
Dia adalah ekosistem tempat mahasiswa bisa ketemu orang-orang baru, belajar hal-hal aneh tapi berguna, dan yang paling penting punya kesempatan bikin cerita seru yang nggak akan bisa diulang di usia 30-an nanti.
UBSI memang punya visi yang agak nyeleneh kalau dibandingkan kampus kebanyakan. Mahasiswa nggak cukup cuma paham teori, tapi harus “melek dunia” lewat organisasi, komunitas, lomba, pelatihan, sampai event gede macam BSI FLASH dan BSI Digination.
“Di UBSI, kita ingin mahasiswa itu aktif, kreatif, dan punya jaringan luas. Kuliah itu penting, tapi pengalaman itu modal yang nggak kalah berharga,” begitu kira-kira pesan yang selalu diulang Nicodias Palasara, Kepala Kampus UBSI kampus Cibitung.
Bayangkan, di sini kamu bisa gabung BEM, UKM, komunitas IT, sampai klub wirausaha. Mau belajar bikin startup, bisa. Mau jadi MC di event kampus, monggo.
Bahkan mau ikutan lomba antarkampus dan tampil di level nasional, juga ada jalannya.
Semua mahasiswa punya akses yang sama, mau kamu anak baru yang belum hafal jalan ke toilet atau senior yang udah jadi “tetua” kampus.
Lokasinya? Nggak melulu di aula atau ruang kelas. Kadang di lapangan, kadang juga di layar laptop kalau acaranya virtual. Jadwalnya pun fleksibel, kebanyakan sore atau akhir pekan. Tapi untuk event besar, kampus sengaja bikin kalender khusus biar semua bisa ikut.
“Buat yang aktif di kampus, skill paling mahal yang akan kamu pelajari bukan cuma bikin laporan, tapi manajemen waktu. Soalnya, kamu harus jago nyelipin rapat panitia di antara tugas kuliah dan deadline dosen,” ujar Nico dalam keterangan Kamis (21/8/2025).
Kuncinya cuma satu, jangan pasif. Cek media sosial kampus seperti Instagram kuliahbsiaja, baca papan pengumuman, atau tanya langsung ke kakak tingkat. Jangan takut nyemplung, walaupun awalnya cuma bantu-bantu jadi panitia dokumentasi atau konsumsi. Dari situ, pintu peluang biasanya kebuka sendiri.
Di UBSI, jadi mahasiswa itu mirip main game open world. Kamu bisa pilih jalan cerita sendiri, mau jadi pemain tunggal yang fokus di akademik, atau jadi karakter utama di banyak misi sampingan yang bikin ceritamu jauh lebih berwarna.
‘’Dan percaya deh, momen-momen nongkrong di basecamp organisasi atau ikut panitia sampai malam itu, kelak bakal jadi cerita favorit yang kamu ulang-ulang setelah lulus,” pungkasnya.
Sebab di UBSI, kuliah itu nggak cuma soal nilai akhir, tapi juga soal bagaimana kamu mengisi halaman-halaman kosong di buku kehidupan mahasiswa. Dan, siapa tahu, dari halaman-halaman itulah masa depanmu mulai terbentuk.