REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Jajaran perwira pasukan penjajahan Israel (IDF) kembali bertumbangan di Jalur Gaza diserang pejuang Palestina. Kali ini, seorang komandan kompi dan wakilnya ditewaskan sekaligus.
The Times of Israel melaporkan bahwa dua perwira itu tewas dan empat prajurit lainnya terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza utara pada hari Senin. Perwira yang dihabisi berpangkat mayor sementara wakilnya yang juga tewas berpangkat kapten.
Keduanya bertugas di Batalyon 932 Brigade Nahal. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa perwira dan prajurit tersebut terbunuh dan terluka oleh rudal anti-tank di daerah Beit Hanoun di Gaza utara.
Sebelumnya pada Senin, Dewan Regional Benjamin mengumumkan kematian seorang tentara Israel lainnya, seorang penduduk pemukiman Alei, selama pertempuran yang sedang berlangsung di Gaza, menurut Channel 12 Israel.
Saluran tersebut lebih lanjut mencatat bahwa pemukiman Alei, yang terletak di Tepi Barat tengah, telah kehilangan 10 penduduknya sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah tentara Israel yang tewas mencapai 826 orang, dengan ribuan lainnya menderita luka fisik dan psikologis.
Namun, kelompok perlawanan Palestina mengklaim tentara Israel menyembunyikan kerugian sebenarnya karena takut akan reaksi publik. Perlawanan di Gaza sering mendokumentasikan operasinya, menunjukkan tank-tank Israel dihancurkan dan tentara menjadi sasaran penembak jitu dan alat peledak.
Sebelumnya, faksi-faksi perlawanan Palestina melakukan sejumlah operasi gabungan memburu tentara pasukan penjajahan Israel di Jalur Gaza. Mereka mengeklaim sedikitnya 10 tentara Israel tewas dan terluka akibat operasi-operasi ini.
Di Gaza utara, pejuang dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas; berkoordinasi dengan Brigade Al-Quds dari Jihad Islam Palestina, menyergap patroli Israel di dekat Beit Lahiya pada Ahad.
Pejuang Perlawanan menggunakan senjata kecil dan granat tangan, dilaporkan menyebabkan 10 tentara Israel tewas atau terluka. Seorang tentara Israel, yang berusaha melarikan diri, kemudian dikejar dan dilumpuhkan oleh Perlawanan, menurut sebuah pernyataan.
Di kota Jabaliya, Gaza utara, Brigade Al-Quds berhasil melaksanakan operasi yang menargetkan sebuah bangunan tempat tentara Israel ditempatkan. Sebuah bom diledakkan di dalam bangunan tersebut, dan helikopter Israel terlihat mengevakuasi korban dari lokasi kejadian.
Di wilayah tengah Gaza, Juhor al-Dik, Brigade Al-Qassam bergabung dengan Brigade Abu Ali Mustafa, sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), menargetkan pusat komando dan kendali Israel dengan rentetan tembakan roket.
Selain itu, Pasukan Martir Omar al-Qassam, sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), melancarkan tembakan mortir ke posisi Israel di wilayah tersebut. Lebih jauh ke utara, Brigade Al-Mujahidin, sayap militer Gerakan Mujahidin, menargetkan pusat komando Israel di Jabaliya dengan mortir.