Senin 30 Dec 2024 16:44 WIB

Makar pada Malam Tahun Baru

Pieter rencanakan pemberontakan terhadap Belanda pada malam pergantian tahun.

ILUSTRASI Kawasan Kota Tua di Jakarta menampilkan bangunan tua peninggalan VOC abad ke-17 M.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
ILUSTRASI Kawasan Kota Tua di Jakarta menampilkan bangunan tua peninggalan VOC abad ke-17 M.

Oleh: Alwi Shahab*)

Berbelok ke arah kiri dari Stasiun Kereta Api Jakarta Kota (BEOS), kita akan memasuki Jalan Pangeran Jayakarta. Di sini, kita akan mendapati sebuah showroom Astra, pabrik mobil terbesar di Jakarta. Di gedung ini, pernah menjadi tempat bersejarah di Batavia.

Baca Juga

Peristiwa ini terjadi pada malam tahun baru 1722. Di rumah yang pernah menjadi tempat tinggal Pieter Erbelveld, keturunan Jerman dan ibu seorang Jawa pada malam penggantian tahun merencanakan untuk melakukan pemberontakan terhadap Belanda (VOC).

Dia memilih makar untuk membunuh seluruh warga Belanda, termasuk orang tua dan anak-anak di Batavia. Pieter melakukan perbuatannya ini dibantu para pengikutnya yang terdiri atas seorang Pangeran Mataram dan beberapa ningrat dari kesultanan Islam Banten.

Mereka beserta pasukannya akan menghabisi seluruh warga Belanda. Dipilihnya malam penggantian tahun karena seperti juga kebiasaan saat ini, masyarakat, khususnya warga Belanda tengah mabuk-mabuk dan berdansa. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak mereka menduduki Batavia pada 1619. Bahkan, nama Batavia diberikan oleh salah seorang serdadu yang sedang mabuk.

Sayangnya, program makar yang bila berhasil akan menggemparkan Hindia Belanda, ternyata gagal karena karena beberapa hari menjelang tahun baru rencana ini terbongkar. Pieter dan pengikutnya dihukum, termasuk Raden Kartadi dari Mataram dengan hukuman berat. Badan mereka ditarik empat ekor kuda yang berlari dari berbagai arah hingga kulitnya terpecah-pecah. Sampai kini, didekat lokasi tersebut terdapat Kampung Pecah Kulit.

Di belakang kediaman Pieter, tempat mereka merencanakan pemberontakan, Belanda memasang patung dengan tengkorak manusia dan di bawahnya tertulis ancaman mereka yang hendak melawan Belanda akan mengalami nasib yang sama. Patung itu kemudian dihancurkan pada masa pendudukan Jepang. Kini, tiruannya terdapat di Gedung Museum Sejarah Jakarta.

Pesta menyambut malam tahun baru dengan mabuk-mabukan dan dansa merupakan kebiasaan yang dilakukan warga Belanda sejak mereka bercokol di Jakarta. Kebiasaan inilah yang ditiru di setiap datangnya malam tahun baru.

photo
Monumen untuk mengenang Pieter Erbelveld. - (wiki)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement