REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh menyebut desa-desa di Provinsi Aceh telah selesai menyalurkan Dana Desa 2024. Hal itu dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan. Contohnya bantuan langsung tunai hingga ketahanan pangan, dengan realisasi akhir sebesar Rp4,95 triliun.
“Penyaluran Dana Desa Aceh 2024 sudah tuntas, sebesar Rp 4,95 triliun. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama kepada pemerintah daerah atas capaian 99,94 persen ini,” kata Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri, di Banda Aceh, Jumat.
Pada 2024, Aceh mendapat alokasi total Dana Desa sebesar Rp 4,95 triliun, termasuk dana tambahan atau insentif Dana Desa. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi 6.497 desa tersebar di seluruh daerah paling barat Indonesia itu.
Penyaluran Dana Desa dilakukan dalam dua bentuk, yakni penyaluran yang ditentukan penggunaan (earmark), yaitu untuk mendanai program BLT, ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting.
Lalu, penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya (non earmark), yakni untuk mendanai program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Aznal menjelaskan dari seluruh desa di Tanah Rencong, hanya tiga desa yang tidak dapat mencairkan Dana Desa 2024, yakni Desa Kambuek Payapi Kunyet, Kecamatan Padang Tiji dan Desa Kramat Dalam, Kecamatan Kota Sigli di Kabupaten Pidie.
Pemerintah kedua desa tersebut tidak dapat melakukan penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) lantaran tidak adanya kesepakatan antara kepala desa dengan tuha peut atau aparatur gampong, sehingga tidak bisa mencairkan Dana Desa.