Selasa 24 Dec 2024 22:35 WIB

Korsel Resmi Jadi Negara ‘Super Tua’, Angka Kelahiran Rendah

Persentase penduduk berusia 65 tahun atau lebih di Korsel mencapai 20 persen.

Tingkat warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara di Korea Selatan (Korsel) naik
Foto: Xinhua
Tingkat warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara di Korea Selatan (Korsel) naik

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan resmi menjadi negara dengan populasi "super tua" setelah persentase penduduk yang berusia 65 tahun atau lebih sudah melampaui 20 persen. Gambaran itu mengemuka saat negara tersebut menghadapi krisis demografis akibat populasi yang cepat menua dan angka kelahiran yang rendah.

Kemendagri Korea Selatan menyebutkan bahwa per Senin (23/12/2024) jumlah warga yang berusia 65 tahun atau lebih mencapai 10,24 juta, yang berarti 20 persen dari total populasi negara itu yang berjumlah 51,22 juta orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklasifikasikan negara yang memiliki lebih dari 7 persen populasi berusia 65 tahun atau lebih sebagai masyarakat yang menua.

Baca Juga

Sementara itu, negara yang mencatatkan lebih dari 14 persen diklasifikasikan PBB sebagai masyarakat usia tua. Negara yang memiliki lebih dari 20 persen dikategorikan sebagai  masyarakat super tua.

Kelompok usia tersebut di Korea Selatan telah meningkat secara bertahap selama bertahun-tahun, yang pada 2008 mencapai 4,9 juta jiwa. Kelompok itu merupakan 10 persen dari populasi pada 2008, dan kemudian melampaui 15 persen pada 2019 serta mencapai 19,05 persen pada Januari tahun ini.

Per Senin, jumlah wanita dalam kelompok usia itu tercatat mencapai 5,69 juta, sementara pria berjumlah 4,54 juta jiwa. Kelompok usia tersebut mencakup 27,18 persen dari populasi di Provinsi Jeolla Selatan dan merupakan persentase tertinggi di antara wilayah utama di negara tersebut. Kota utama, Sejong, mencatatkan persentase terendah, yaitu 11,57 persen.

Kelompok usia itu tercatat 19,41 persen dari total populasi di Seoul.

"Dengan membentuk kementerian yang fokus pada populasi, langkah-langkah respons yang fundamental dan sistematis sangat dibutuhkan," kata seorang pejabat kementerian melalui pernyataan.

Korea Selatan telah mengungkapkan rencana untuk meluncurkan kementerian baru yang mengurusi strategi populasi guna mengatasi krisis demografis yang sedang terjadi.  

sumber : Antara, Yonhap-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement