Selasa 24 Dec 2024 13:20 WIB

Ini Penyebab Kecelakaan Maut Bus Vs Truk di Tol Pandaan-Malang Menurut Polisi

Empat korban tewas akibat kecelakaan bus vs truk di Tol Pandaan-Malang.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Petugas mengevakuasi bus yang mengalami kecelakaan di Kilometer (KM) 77+200 Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).
Foto: Antara/Ananto Pradana
Petugas mengevakuasi bus yang mengalami kecelakaan di Kilometer (KM) 77+200 Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengungkapkan penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi di jalan Tol Surabaya-Malang KM 77+200 A. Kecelakaan tersebut menewaskan empat orang.

Komarudin menjelaskan kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan Bus Tirto Agung dengan kendaraan jenis truk wingbox. Di mana, bus tersebut berisikan pelajar SMP Islam Terpadu Darul Quran Mulia Putri Bogor dengan jumlah pelajar sebanyak 40 orang dengan pendamping tercatat ada 6 orang.

Baca Juga

Menurut hasil interogasi sopir truk berinisial SW (64), kejadian bermula saat SW mengendarai kendaraan truk yang mengangkut pakan ternak tiba di KM 78 dan merasakan kendaraannya mengalami overheat.

"Kendaraan panas kemudian yang bersangkutan menepikan kendaraan di bahu jalan kemudian menghentikan kendaraan dan turun dari kendaraannya," kata Komarudin, Selasa (24/12/2024).

Setelah itu, SW pun berniat mengganjal truk tersebut. Namun, saat itu ia tak didampingi kernet.

"Saat yang bersangkutan akan menganjal roda sebelah kiri namun belum sempat dilakukan truk mundur ke belakang tanpa ada pengendara artinya supir sedang berada di luar kendaraan," katanya.

Setelah itu, truk pun melaju turun sekitar 700 sampai 800 m dan terjadilah kecelakaan. "Inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan karena dari arah belakang melaju bus Tirto Agung yang berpenumpang pelajar tadi," katanya.

Kendati demikian, pihaknya masih mendalami terkait penyebab lainnya. Termasuk kondisi truk dan juga fakta-faktanya lainya. Sementara itu, pihaknya mengatakan empat korban meninggal dunia tersebut yakni sopir bus atas nama Untung Subagio, kernet bus atas nama Ahmad Bahrur dan dua pendamping yakni Tri Subangkig Mulyana, Ian Mariana.

"Selebihnya saat ini masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di antaranya 10 luka berat dan lainnya luka-luka," katanya mengakhiri.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement