Kamis 21 Nov 2024 21:21 WIB

Jurgen Klopp Jadi Incaran Pemilik Paris FC, Ini Cara Datangkan Eks Pelatih Liverpool Itu

Keluarga Arnault akan bekerja sama dengan Red Bull untuk mengelola Paris FC.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Mantan pelatih Liverpool Jurgen Klopp.
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Mantan pelatih Liverpool Jurgen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Arnault berencana untuk memanfaatkan keahlian Jurgen Klopp sebagai bagian dari proyek ambisius untuk mengubah Paris FC menjadi kekuatan baru di sepak bola Prancis. Keluarga Arnault, pemilik LVMH yang menaungi sekitar 75 merek fashion dan kosmetik termasuk Louis Vuitton dan Sephora, dilaporkan menjalin kerja sama dengan raksasa minuman berenergi Red Bull.

Keluarga Arnault sebelumnya mengakuisisi saham mayoritas klub ibu kota Prancis itu. Sementara saham minoritas akan dipegang oleh Red Bull. Dari sinilah jalan bagi Klopp untuk masuk ke Paris FC karena eks pelatih Liverpool itu akan menjabat sebagai kepala sepak bola global Red Bull pada Januari 2025.

Baca Juga

"Saya telah berbicara dengan Klopp beberapa kali, dan dia sangat, sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan kami," kata Antoine Arnault, putra miliarder Bernard Arnault.

Arnault berbicara pada hari Rabu dalam sebuah konferensi pers di tempat latihan tim di Orly, yang terletak 14 mil (22 kilometer) di selatan Paris.

"Kami tidak datang sendirian," kata Arnault. "Red Bull ada di pihak kami karena kami tahu apa yang kami kuasai dan apa yang tidak. Kami punya keterampilan manajemen, tetapi tidak ada dalam operasi sepak bola."

Arnault menyoroti rencana untuk memanfaatkan perangkat Red Bull guna memanfaatkan kumpulan besar bakat sepak bola di wilayah Paris. "Paris mungkin punya kumpulan bakat terbaik di dunia, hanya disaingi Sao Paulo," katanya.

"Perangkat data revolusioner Red Bull akan sangat membantu upaya pencarian bakat kami." Arnault juga menguraikan rencana untuk saham mayoritas keluarga. "Ini proyek keluarga yang kami mulai bersama saudara laki-laki dan perempuan saya," kata Arnault kepada wartawan.

"Kami pikir ide yang bagus untuk mencoba sesuatu yang lebih mendebarkan daripada kegiatan kami yang biasa. Sepak bola sudah menjadi gairah saya sejak saya berusia 10 tahun."

Perusahaan induk keluarga, Agache, akan mengakuisisi 52 persen saham di klub, sementara Red Bull akan memegang 11 persen. Arnault akan mewakili Agache di dewan direksi Paris FC. Presiden dan pemilik klub saat ini, Pierre Ferracci, akan mempertahankan saham 30 persen untuk saat ini.

Ia mengatakan pengambilalihan tersebut telah disetujui oleh liga Prancis, dengan kesepakatan yang diharapkan akan dirampungkan pada 29 November. Pada tahun 2027, keluarga Arnault akan memegang sekitar 80 persen saham, dengan Red Bull meningkatkan kepemilikannya menjadi 15 persen.

Akuisisi tersebut menempatkan Paris FC sebagai pesaing potensial bagi Paris Saint-Germain, klub besar yang didukung Qatar. Namun, Arnault mengecilkan persaingan apa pun.

"PSG adalah klub yang saya cintai sejak saya berusia 12 tahun," katanya. "Anda tidak akan pernah mendengar saya mengatakan sesuatu yang negatif tentangnya. Saya tidak mengesampingkan kemungkinan mendukung dua klub di ibu kota."

Arnault menggambarkan proyek tersebut sebagai upaya jangka panjang untuk mengangkat tim putra dan putri Paris FC menuju kesuksesan tingkat atas.

Ferracci, yang telah memimpin Paris FC sejak 2012, menekankan pentingnya pertumbuhan berkelanjutan bagi klub.

"Ada masalah kedaulatan dalam sepak bola," kata Ferracci, mengacu pada dominasi kepemilikan asing di klub-klub Prancis.

"Jika Paris FC dapat menonjol dengan investasi Prancis, itu akan menjadi hal yang sangat baik."

Dibentuk pada tahun 1969, tim putra Paris FC belum mencapai kesuksesan yang signifikan. Tahun ini, tim ini memimpin klasemen Ligue 2 dengan lebih dari separuh musim tersisa, dan tim putri berkompetisi di liga papan atas Prancis dan Liga Champions Putri.

"Kami tidak melakukan ini untuk menghasilkan uang," kata Arnault. "Kami ingin memberikan pengalaman emosional bagi para penggemar. Kami sangat terinspirasi oleh Olimpiade dan dampak positifnya. Meskipun kami tidak terbiasa membuang-buang uang, kami akan berupaya mencapai keseimbangan finansial." 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement