Ahad 27 Oct 2024 09:45 WIB

Iran Marah Besar Usai Empat Tentaranya Gugur, Ini Ancaman Serius untuk AS dan Israel

Jet tempur Israel disebut menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan AS.

Pemandangan umum ibu kota Teheran, Iran, pada dini hari Sabtu (26/10/2024). Pasukan Israel  hari itu melancarkan terhadap target militer di Iran.
Foto: DOK. EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemandangan umum ibu kota Teheran, Iran, pada dini hari Sabtu (26/10/2024). Pasukan Israel hari itu melancarkan terhadap target militer di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Angkatan bersenjata Iran mengumumkan peningkatan jumlah korban meninggal dari dua menjadi empat tentara dalam serangan udara Israel yang terjadi pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Militer Iran juga menambahkan bahwa jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan Amerika Serikat (AS) untuk meluncurkan rudal jarak jauh ke sejumlah situs militer Iran.

Dalam pernyataan lanjutan yang lebih rinci, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menyebutkan bahwa beberapa rudal jarak jauh dengan hulu ledak ringan ditembakkan dari sekitar 100 kilometer (62 mil) di luar perbatasan Iran. Rudal-rudal ini ditujukan pada sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta di sekitar ibu kota Iran, Teheran.

Baca Juga

Serangan dimulai sekitar pukul 2.30 pagi waktu setempat (06.00 WIB), dengan sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat banyak rudal di dekat Teheran yang menghasilkan suara keras. Angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa, meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat, beberapa di antaranya tetap menyebabkan "kerusakan terbatas."

Jumlah korban meninggal akibat serangan ini naik dari dua menjadi empat orang, semuanya adalah tentara, demikian pernyataan tersebut. Angkatan bersenjata menyebutkan bahwa rudal yang digunakan dalam serangan tersebut membawa hulu ledak ringan “sekitar seperlima ukuran hulu ledak rudal balistik Iran.”

“Berkat respons cepat pertahanan udara nasional kami, hanya kerusakan terbatas yang terjadi, dengan beberapa sistem radar yang terkena dampak,” demikian bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa beberapa sistem telah segera diperbaiki sementara yang lain masih dalam proses perbaikan.

Pernyataan tersebut mengecam serangan Israel sebagai tindakan ilegal dan tidak berdasar, serta menekankan bahwa sejumlah besar rudal telah dilacak dan dicegat sehingga mencegah proyektil tersebut memasuki wilayah udara Iran yang lebih dalam.

Angkatan bersenjata Iran menegaskan "hak untuk mengambil tindakan yang sah dan tepat pada waktu yang tepat," sembari menekankan perlunya gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan Lebanon.

Peran sentral AS..

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement