REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebanyak 15 tentara kembali menandatangani surat yang menyatakan bahwa mereka akan menolak untuk melanjutkan tugas tanpa kesepakatan penyanderaan. Demikian dilaporkan oleh Walla pada Selasa (22/10/2024).
Para tentara tersebut bergabung dengan 138 prajurit yang sebelumnya telah tanda tangan. Dua dari tambahan terbaru tersebut saat ini sedang bertugas, dan salah satunya adalah seorang wanita. Beberapa dari mereka menandatangani untuk menunjukkan bahwa ini adalah akhir dari tugas saat ini.
Surat tersebut yang ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf Herzi Halevi, dan anggota pemerintah, menyerukan diakhirinya perang:
“Kami, para prajurit cadangan dan prajurit tugas aktif, perwira, dan tentara, dengan ini menyatakan bahwa kami tidak dapat melanjutkan seperti ini. Perang di Gaza menjatuhkan hukuman mati kepada saudara-saudari kami, para sandera,” bunyi surat tersebut.