Senin 21 Oct 2024 18:38 WIB

Kewalahan Urus Kendaraan Perang Lapis Baja yang Rusak, Israel Rekrut Perusahaan Swasta

Israel melibatkan swasta untuk pemeliharaan kendaraan perang lapis baja

Seorang tentara Israel membawa peluru di samping tank di Israel.
Foto: AP Photo/Baz Ratner
Seorang tentara Israel membawa peluru di samping tank di Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara pendudukan Israel untuk pertama kalinya beralih ke perusahaan swasta untuk memperbaiki kendaraan militer lapis bajanya, yang rusak di Jalur Gaza, demikian dilaporkan media Israel.

Langkah ini menandai pergeseran yang signifikan dalam prosedur operasional tentara, karena sebelumnya hanya mengandalkan sumber daya internal untuk perbaikan semacam itu.

Baca Juga

Situs berita Israel, Ynet, kemarin melaporkan bahwa tentara pendudukan untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, akan mengalihdayakan perbaikan dan pemeliharaan berbagai kendaraan lapis bajanya termasuk tank dan APC ke perusahaan-perusahaan di industri pertahanan Israel karena kebutuhan mendesak yang terlihat dalam perang selama setahun melawan Hizbullah dan Hamas.

Perbaikan sebelumnya dilakukan secara eksklusif oleh Korps Teknologi dan Pemeliharaan IDF.

Selain itu, sebuah keputusan telah dibuat untuk mempekerjakan para pensiunan profesional untuk berpartisipasi dalam proses pemeliharaan.

Administrasi pengadaan tentara penjajah akan segera mengumumkan tender. Peserta yang memenuhi syarat termasuk perusahaan yang bergerak di bidang industri berat, khususnya yang berspesialisasi dalam pengerjaan logam dan pengelasan, seperti yang dinyatakan di situs web.

Karena banyaknya tank Merkava dan kendaraan tempur lapis baja Tiger dan Eitan yang rusak selama agresi Israel ke Jalur Gaza, telah terjadi penipisan yang parah pada kendaraan tempur lapis baja tentara.

Lebih dari 500 kendaraan lapis baja Israel telah mengalami kerusakan di Jalur Gaza sejak dimulainya perang Oktober lalu, surat kabar Maariv melaporkan, lapor Anadolu Agency.

Harian berbahasa Ibrani Israel itu mengatakan puluhan kendaraan militer tersebut telah dinonaktifkan dan tidak digunakan lagi.

Militer Israel telah mendirikan dua pusat logistik di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dalam hampir sembilan bulan terakhir, untuk memperbaiki kendaraan-kendaraan yang rusak akibat pertempuran dengan Hamas, yang melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu.

Pasukan yang bertanggung jawab untuk mengangkut kendaraan-kendaraan tersebut dikatakan mengalami kelelahan fisik dan mental, kata laporan itu, menambahkan:

“Jika mereka dipanggil untuk menduduki Lebanon selatan, mereka akan berada di sana, tetapi tidak dalam kondisi terbaik mereka.”

Ketegangan perbatasan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon telah meningkat selama beberapa pekan terakhir, dengan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.

Perang Gaza dikatakan telah menghabiskan lebih banyak senjata daripada yang diperkirakan oleh tentara Israel, dan penggunaannya tetap tinggi.

BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel

Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, dan anggota pemerintah lainnya dikatakan menerima laporan mingguan mengenai status persediaan militer.

Pasokan senjata Amerika Serikat ke Israel menjadi sumber ketegangan antara kedua sekutu setelah Netanyahu menuduh Presiden Joe Biden menyimpan senjata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement