Kamis 17 Oct 2024 20:05 WIB

Hizbullah Klaim Hancurkan Dua Tank Merkava, Dua Tentara Israel Tewas

Pejuang Hizbullah menggunakan dua rudal berpemandu saat menarget tank Markava Israel.

Kobaran api dan ledakan terlihat di perbatasan antara Israel dan Lebanon pada Senin (30/9/2024) malam hingga Selasa (1/10/2024) pagi.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Kobaran api dan ledakan terlihat di perbatasan antara Israel dan Lebanon pada Senin (30/9/2024) malam hingga Selasa (1/10/2024) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON SELATAN -- Kelompok Hizbullah Lebanon, Kamis (17/10/2024), mengatakan para pejuangnya berhasil menghancurkan dua tank Merkava Israel dan menewaskan dua tentara Zionis di Dataran Tinggi Labbouneh, Lebanon selatan. Menurut pernyataan terpisah, pejuang Hizbullah menggunakan dua rudal berpemandu untuk menargetkan dua tank tersebut di Dataran Tinggi Labbouneh.

Akibat serangan itu, tank-tank tersebut terbakar dan menewaskan atau melukai tentara di dalamnya. Militer Israel belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Hizbullah tersebut.

Baca Juga

Pada Rabu malam, Hizbullah juga mengatakan pihaknya menewaskan dan melukai tentara Israel dalam pertempuran langsung dekat lingkungan wilayah kota Qaouzah di Lebanon selatan. Sejak Israel memulai serangan darat di Lebanon selatan pada awal Oktober, Hizbullah berulangkali menyatakan akan menyerang, melawan balik, dan membunuh para tentara Israel yang melakukan penyerbuan.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dengan dalih menyasar Hizbullah sejak 23 September. Namun, serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.500 warga sipil dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza. Meskipun masyarakat internasional memperingatkan bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah gempuran militer Israel terhadap Gaza dan Lebanon, namun Israel tetap memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

 

sumber : Antara,
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement