Kamis 17 Oct 2024 16:03 WIB

Netanyahu Klaim IDF Temukan 'Senjata Canggih' Buatan Rusia di Markas Hizbullah

Israel juga mengklaim IDF temukan senjata anti-tank Rusia dan China di Lebanon.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada koran Prancis, Le Figaro, mengklaim bahwa militer Israel menemukan senjata-senjata canggih buatan Rusia saat operasi darat di markas Hizbullah di selatan Lebanon. Dalam wawancara yang dirilis pada Rabu (16/10/2024), Netanyahu menyoroti sebuah Resolusi DKK PBB pada 2006 yang menyatakan, bahwa untuk daerah selatan dekat Sungai Litani, hanya militer Lebanon yang diperbolehkan memiliki senjata.

"Namun, di area ini, Hizbullah menggali ratusan terowongan, di mana kami menemukan sejumlah senjata canggih buatan Rusia," kata Netanyahu dikutip Le Figaro dilansir Asharq Al-Awsat.

Baca Juga

Sebelumnya, The Washington Post, mengutip pejabat Israel juga melaporkan bahwa senjata anti-tank Rusia dan China ditemukan saat penggerebekan oleh IDF di Lebanon sejak operasi darat dilancarkan pada awal bulan ini. Militer Israel tidak merespons upaya konfirmasi AFP terkait klaim Netanyahu kepada Le Figaro.

Israel mengatakan, operasi militer terhadap Hizbullah bertujuan untuk membuat kawasan perbatasan aman sehingga sekitar 60 ribu penduduk di utara Israel bisa kembali ke rumah masing-masing. Banyak warga Israel meninggalkan rumah mereka menyusul konflik Israel-Hizbullah sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober tahun lalu.

"Perang saudara baru di Lebanon akan menjadi sebuah tragedi. Tentunya bukan tujuan kami memprovokasi negara lain. Israel tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Tujuan kami adalah mengembalikan warga negara kami kembali di perbatasan ke rumah dan merasa aman," kata Netanyahu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement