Rabu 16 Oct 2024 16:16 WIB

Alasan PKB Gabung Prabowo-Gibran, Gus Imin Ingin Pecahkan Masalah Ekonomi dan Sosial

PKB apresiasi Prabowo yang mengajak semua anak bangsa selesaikan beragam tantangan.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri/kepala lembaga negara untuk pemerintahan baru ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan terlibat aktif dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun kedepan. PKB memutuskan bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran karena ingin berkolaborasi mengatasi masalah bidang ekonomi dan sosial. 

“Kami memandang tantangan Indonesia lima tahun mendatang begitu berat terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. Maka PKB memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Pak Prabowo sebagai bentuk kolaborasi anak bangsa dalam memecahkan tantangan-tantangan tersebut," kata Ketua Harian DPP PKB  Ais Syafiyah Ashfar pada Rabu (16/10/2024). 

 

Ais mengungkapkan keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bergabung ke kabinet Prabowo Subianto telah melalui pertimbangan matang. Ais menjamin hal itu tidak sekadar masalah kepetingan politik jangka pendek.

 

"Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari," ujar Ais.

 

Ais mengamati tekanan ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir cukup berat. Lima bulan terakhir misalnya terjadi penurunan harga barang dan jasa (deflasi) akibat kurangnya peredaran uang di masyarakat. 

 

“Daya beli masyarakat kita memang mengkhawatirkan, berdasarkan data dari BPS selama lima bulan terakhir telah terjadi deflasi mulai 0,03 persen di Mei 2024, lalu kian turun 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen di Agustus, dan 0,12 pada September 2024,” ujar Ais. 

 

Kelesuan ekonomi tersebut, kata Ais membuat jutaan kelas menengah turun kelas menjadi kelompok miskin. Situasi tersebut mengancam pendapatan negara dari sektor pajak karena kelompok menengah yang selama ini menjadi motor utama pembayar pajak. 

 

“Pendapatan kelas menengah tergerus untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti biaya sekolah anak, biaya kebutuhan sehari-hari hingga biaya transportasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan bisa jadi kita akan terpuruk kedepan,” ujar Ais. 

 

Alumni University of Essex, United Kingdom itu juga menyebutkan situasi sosial saat ini juga tidak sedang baik-baik saja. Berbagai kasus perundungan, kekerasan seksual, hingga kasus bunuh diri juga cenderung di kalangan anak muda kian meningkat. 

 

“Kita prihatin munculnya kasus perundungan di MA As’Syafi’iyah Jakarta yang membuat korban koma, kita juga mengutuk keras ada pelecehan seksual belasan siswa di lembaga pendidikan berbasis asrama di Tangerang, juga banyaknya kasus bunuh diri. Ini menjadi penanda kuat jika ada masalah mental health di tengah masyarakat kita,” ujar Ais. 

 

Berbagai kondisi bangsa tersebut, kata Ais menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Ia mengapresiasi keinginan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengajak semua anak bangsa termasuk PKB untuk menyelesaikan berbagai tantangan berat tersebut. 

 

“Ajakan presiden terpilih ke Ketua Umum Gus Muhaimin untuk menjadi bagian dari kabinet kita apresiasi karena hanya dengan kolaborasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang saat ini kita hadapi bisa terselesaikan,” ujar Ais. 

 

Sebelumnya, Prabowo sudah memanggil para calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara selama dua hari terakhir. Pada Senin (14/10/2024), terdapat 49 orang calon menteri yang dipanggil. Adapun pada Selasa (15/10/2024), muncul 58 orang calon wakil menteri dan kepala badan yang memenuhi panggilan Prabowo. Mereka selanjutnya mengikuti pembekalan pada 16-17 Oktober 2024. Salah satu yang dipanggil Prabowo ialah Gus Muhaimin. Rizky Suryarandika. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement