REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kritikan tanpa data yang dilontarkan oleh pengamat memperkeruh suasana politik di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Ia meminta agar semua orang menumbuhkan suasana kekompakan di pemerintahan yang baru ini.
"Saya harus katakan ini agak keras sedikit karena menurut saya sudah ada terlalu banyak kita keluar koridor yang pengamat-pengamat, yang tanpa data yang jelas, membuat keruh. Itu mempersulit pemerintahan Presiden Prabowo. Kita harus memberikan suasana kekompakan di pemerintahan Presiden Prabowo ini," kata Luhut, Senin (31/3/2025).
Pihaknya juga meminta agar semua pihak jangan terburu-buru menilai pemerintahan era Prabowo. Termasuk program-program yang menurutnya baik karena hal tersebut memerlukan waktu.
"Kita beri kesempatan beliau untuk mengatur, memimpin. Tidak bisa juga, bisa segera jadi. Seperti makan bergizi, ada yang mengkritik sana-sini," katanya.
"Sekarang kan udah mulai jalan, kan itu perlu waktu. Dan hasil studi kami ini, studi kajian yang dilakukan oleh ahli kemiskinan, Profesor Arief Anshori. Ini program yang sangat baik sekali. Jadi jangan kita terus torpedo karya-karya bagus yang baru dimulai," katanya menambahkan.
Sekali lagi, pihaknya juga meminta agar program atau karya yang bagus dibuat presiden yang menjabat kini dan sebelumnya agar dihormati.
"Dan juga kembali kepada tadi, juga karya-karya bagus yang dibuat oleh Presiden pendahulu Pak Presiden Prabowo, kita harus hormati juga. Itulah budaya Indonesia," katanya.
Sekali lagi, Luhut mengingat agar semua elemen di negeri ini harus kompak. Pasalnya, masalah yang dihadapi Indonesia di tengah tantangan global sangat kompleks.
"Kita harus kompak semua bangsa ini. Karena masalah yang dihadapi bangsa Indonesia ini, masalah yang rumit dan kompleks. Karena global masalahnya begitu," katanya.