Selasa 15 Oct 2024 14:12 WIB

Netanyahu Info ke Biden: Ini Target di Iran yang akan Dibom Israel, Bukan Fasilitas Nuklir

Netanyahu menginformasikan rencana serangan ke Iran lewat telepon dengan Biden.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menelepon Presiden AS Joe Biden.
Foto: X
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menelepon Presiden AS Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah memberikan jaminan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa militernya akan menyerang fasilitas militer Iran, bukan fasilitas nuklir atau kilang minyak. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden sudah mengingatkan Israel soal rencana menyerang balik Iran.

Menurut dua sumber anonim dikutip Washington Post dilansir Anadolu, Selasa (15/10/2024), termasuk satu sumber dari AS mengatakan, bahwa Netanyahu memberikan jaminan itu lewat sambungan telepon kepada Joe Biden pada pekan lalu. Netanyahu sudah bersumpah akan melancarkan serangan balasan usai Israel pada 1 Oktober lalu dihujani 180 misil balistik oleh Iran sebagai respons atas pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut.

Baca Juga

Upaya serangan balasan Israel terhadap Iran sebulan menjelang Pemilu Presiden AS yang akan digelar pada 5 November 2024. Dan salah satu pejabat yang dikutip Washington Post mengatakan, respons Israel diupayakan menghindari persepsi "intervensi politik terhadap Pemilu AS".

AS tak menginginkan serangan Israel ke infrastruktur minyak Iran akan memicu lonjakan harga minyak dunia dan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran bisa menyebabkan eskalasi dramatis dari Teheran. Penjabat itu mengatakan, serangan Israel ke Iran akan dilancarkan sebelum 5 November, karena terus-menerus menunda serangan menunjukkan tanda kelemahan rezim Zionis di mata dunia.

"(Serangan) Itu akan jadi respons berseri," kata pejabat itu.

Pejabat AS mengatakan, Netanyahu berada dalam kondisi tenang selama diskusi dengan Biden pekan lalu, yang mana membuat Biden berkeputusan untuk mengirim sistem pertahanan udara THAAD ke Israel bersama 100 prajurit untuk mengoperasikannya.

Pentagon mengumumkan pengiriman THAAD pada Ahad (13/10/2024). Bantuan THAAD, menurut Pentagon, akan memperkuat sistem pertahanan udara Israel dan penegasan komitmen dukungan AS terhadap keamanan Israel.

"Itu bagian dari penyesuaian lebih luas yang dibuat oleh militer AS beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga Amerika dari serangan Iran dan milisi terkait Iran," ujar juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder.

 

photo
Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement