REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengerahkan pasukannya ke wilayah pendudukan guna membantu rezim Israel. Iran mengatakan, langkah itu hanya akan membahayakan nyawa pasukan AS.
"AS telah mengirimkan sejumlah besar senjata ke Israel. Sekarang, AS juga membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel," kata Araghchi dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Ahad (13/10/2024).
Komentar tersebut muncul saat pejabat AS mengatakan, Washington sedang mempertimbangkan untuk mengirim salah satu sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel. Pasukan Amerika juga akan dikerahkan untuk mengoperasikan sistem antirudal canggih tersebut.
Araghchi, yang saat ini sedang dalam lawatan regional untuk meredakan ketegangan, mengatakan bahwa Republik Islam Iran itu telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di kawasan. Namun, dia menegaskan bahwa Iran tidak memiliki batasan dalam hal membela rakyat dan kepentingan Iran.
Rezim Israel telah membahas cara menanggapi serangan rudal besar-besaran oleh Iran awal bulan ini sebagai balasan atas pembunuhan pejabat senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serta Hamas dan Hizbullah.
AS kirim antirudal canggih untuk Israel..