Senin 14 Oct 2024 07:08 WIB

PBB: Tank-Tank Israel Terobos Pangkalan Pasukan Penjaga Perdamaian

PM Italia mengecam serangan Israel yang “tidak dapat diterima”.

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Ahad (13/10/2024) bahwa tank-tank Israel telah menerobos masuk ke dalam pangkalan pasukan pemelihara perdamaiannya di Lebanon selatan, sebuah tuduhan terbaru atas pelanggaran dan serangan Israel yang dikecam oleh para sekutunya.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama pangkalan dan masuk secara paksa sebelum fajar pada Ahad pagi. Setelah tank-tank itu pergi, peluru meledak 100 meter (meter) jauhnya, melepaskan asap yang berhembus ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB mual, katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Namun bukan Israel jika tak membela diri. Militer Israel mengatakan bahwa militan Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel, melukai 25 orang di antaranya. Serangan tersebut sangat dekat dengan sebuah pos UNIFIL dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi para korban yang terkena tembakan kemudian mundur ke dalam pos UNIFIL, katanya.

“Itu bukan menyerbu pangkalan. Tank itu tidak mencoba memasuki pangkalan. Itu adalah sebuah tank di bawah tembakan berat, peristiwa korban massal, mundur untuk menghindari bahaya,” kata juru bicara internasional militer Israel Nadav Shoshani kepada wartawan.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa mereka menggunakan tabir asap untuk memberikan perlindungan bagi evakuasi tentara yang terluka. Namun tindakan tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi pasukan penjaga perdamaian PBB.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres: “Waktunya telah tiba bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari kubu Hizbullah dan dari zona tempur.”

“IDF telah meminta hal ini berulang kali dan telah bertemu dengan penolakan berulang kali, yang memiliki efek menyediakan perisai manusia bagi teroris Hizbullah.”

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement