Rabu 09 Oct 2024 12:10 WIB

Peringatan Keras Iran untuk Negara-Negara Arab di Kawasan Teluk Jika Berani Bantu Israel

Iran meminta negara-negara Arab di Kawasan Teluk bersatu melawan Israel.

Seseorang berjalan di depan banner bergambarkan misil balistik sebagai simbol anti-Israel di Teheran, Iran. (ilustrasi)
Foto:

Dalam pertemuan di Doha pekan lalu, negara-negara Arab di Kawasan Teluk menegaskan sikap netral mereka kepada Iran menyusul eskalasi dengan Israel usai serangan misil balistik pada 1 Oktober. Dua sumber dikutip Reuters mengatakan, bahwa jaminan sikap netral itu lantaran negara-negara kawasan khawatir, meluasnya eskalasi bisa mengancam fasilitas-fasilitas minyak mereka.

Di tuan rumahi Qatar, menteri-menteri luar negeri Kawasan Teluk bertemu dengan menlu Iran di Doha pada pekan lalu. Upaya deeskalasi segera menjadi topik utama dalam pertemuan antara menlu itu.

"Negara-negara Teluk berpikir kemungkinan Iran tidak akan menyerang fasilitas minyak mereka, tapi beberapa pejabat Iran memberikan petunjuk mereka mungkin saja menyerang. (fasilitas minyak) itu adalah simbol bagi Iran melawan AS dan ekonomi global," ujar Ali Shihabi, seorang pengamat dari Arab Saudi.

Beberapa tahun terakhir, Arab Saudi melakukan pendekatan politik dengan Teheran, yang mana membantu meredakan ketegangan antara dua negara, meski hubungan bilateral keduanya masih sulit terjalin. Arab Saudi telah mengkhawatirkan fasilitas minyak mereka diserang Iran sejak terjadinya serangan terhadap pusat penyulingan minyak Abqaiq pada 2019 yang berakibat terhentinya suplai minyak global sebesar 5 persen. 

"Pesan dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) adalah, 'tolong lakukan deeskalasi'," ujar Shihabi merujuk pada pernyataan GCC yang beranggotakan dari UEA, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.

Saat pertemuan di Doha, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, mengatakan, Iran akan siap merespons dan melawan 'kebergemingan' di hadapan perilaku 'gila perang' Israel.

"Semua jenis serangan militer, aksi teroris atau pelintasan garis merah kami akan bertemu dengan respons yang menentukan dari angkatan bersenjata kami," kata Pezeshkian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement