REPUBLIKA.CO.ID, GUERRERO -- Wali Kota Chilpancingo, Alejandro Arcos menjadi korban kekejaman geng narkoba di Meksiko. Baru saja diambil sumpahnya menjadi wali kota pada Senin (30/10/2024) lalu, Arcos dibunuh secara keji di mana potongan kepalanya ditemukan di atas sebuah kap mobil di jalanan Meksiko.
Chilpancingo adalah sebuah kota di Negara Bagian Guerrero, kota di Meksiko yang jamak dengan aksi kekejaman geng-geng narkoba. Pada 2023, sekelompok geng pernah menggelar demonstrasi secara terbuka, lalu membajak mobil milik pemerintah dan juga menyandera polisi demi membebaskan salah satu tersangka kasus narkoba.
Dikutip Independent, Kantor Kejaksaan setempat pada Ahad (6/10/2024) mengonfirmasi terbunuhnya Acros, meski tak memberikan detail kematiannya. Di media sosial, viral foto penggalan kepala yang diduga sebagai kepala Acros ditinggal di sebuah kap mobil di jalanan Meksiko.
Alejandro Moreno, pemimpin Partai Revolusi Insitusi (PRI), mengonfirmasi pembunuhan terhadap Acros dan mengatakan bahwa salah seorang pejabat kota Chilpancingo juga dibunuh tiga hari sebelumnya. "Mereka baru menjabat kurang dari sepekan," kata Moreno, lewat akun media sosialnya.
Han asesinado a nuestro alcalde de Chilpancingo, Alejandro Arcos, y hace apenas tres días al secretario de este mismo Ayuntamiento, Francisco Tapia.
Llevaban menos de una semana en el cargo. Funcionarios jóvenes y honestos que buscaban progreso para su comunidad.
Nuestro pésame…
— Alejandro Moreno (@alitomorenoc) October 7, 2024
Chilpancingo terkenal sebagai kota tempat bentrokan berdarah antara dua geng narkoba, Ardillos dan Tlacos. Pertempuran kedua geng itu mengakibatkan puluhan anggota geng tewas terbunuh plus skandal yang melibatkan tokoh-tokoh penting.
Wali kota sebelum Arcos pernah tertangkap karena sedang menggelar rapat dengan petinggi geng di sebuah restoran. Skandal itu kemudian membuat sang wali kota dipecat dari partainya.
Pada Juli 2023, pejabat federal setempat mengatakan, bahwa demonstrasi besar digelar oleh ratusan orang yang berasal dari geng Ardillos. Mereka menuntut pembebasan dua petinggi geng yang ditahan atas kasus perdagangan narkoban dan kepemilikan ilegal senjata api.
Tidak hanya berdemonstrasi, para gangster itu juga memblokir jalan utama yang menghubungkan Mexico City dan Acapulco selama dua hari. Para demonstrans bahkan sempat menangkap dan menyandera 10 anggota polisi dan Garda Nasional, serta tiga pejabat federal.