Senin 07 Oct 2024 13:55 WIB

Mobil Bak Terbuka Rombongan Ibu-Ibu Terjun ke Jurang, Empat Orang Meninggal

Mobil bak terbuka itu terjun ke jurang karena alami rem blong.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Empat orang meninggal dunia saat mobil bak terbuka yang mereka tumpangi terjun ke jurang di Jalan Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Ahad (6/10/2024) sore. Selain korban meninggal, beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi tak jauh dari objek wisata DH Garden Desa Setianegera, sekitar pukul 16.30 WIB. Para korban merupakan rombongan ibu-ibu yang baru saja selesai berwisata di objek wisata itu dan bermaksud hendak pulang.

Baca Juga

Saat melewati jalanan yang menurun tajam, mobil bak terbuka yang mengangkut rombongan ibu-ibu itu diduga mengalami rem blong. Akibatnya, kendaraan menjadi hilang kendali dan menabrak tembok pembatas hingga akhirnya terjun ke dalam jurang.

Petugas kepolisian dari unit Gakkum Polres Kuningan kemudian menangani kasus kecelakaan itu. Para korban dievakuasi ke Rumah Sakit 45 Kuningan. Korban meninggal dunia bernama Sadiah, Prapti, dan Tutut.

Sementara itu, suasana duka menyelimuti keluarga salah satu korban meninggal, Sadiah (60), di Perumahan Purimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Anak korban, Rizqy Amalia (30), menjelaskan, ibunya ikut rombongan warga berwisata ke Waduk Darma, Kabupaten Kuningan. Mereka terdiri dari dua rombongan kendaraan.

"Ibu ikut rombongan wisata sama ibu-ibu (perumahan) di sini. Harusnya tujuannya hanya ke waduk Darma. Nah, rombongan ibu saya mampir ke DH Garden," kata Rizqy, saat ditemui di rumah duka.

Rizqy menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, saat di DH Garden, mobil pengangkut rombongan ibunya tidak kuat membawa muatan karena kondisi jalanan yang curam. Akhirnya, ibu dan rombongannya turun dari mobil dan berjalan kaki. "Nah infonya, dari pihak DH Gardennya nawarin pake mobil pick up," ucap Rizqy.

Mobil pick up itulah yang kemudian mengalami kecelakaan. Rizqy mengaku memperoleh kabar bahwa ibunya mengalami kecelakaan dari petugas kepolisian. Saat itu, dia menelepon ibunya, namun yang mengangkat telepon itu adalah polisi yang menangani kecelakaan tersebut.

"Jadi berangkat (berwisata) dari sini kan dua rombongan. Satu rombongannya sudah pulang. Sedangkan sampai sore ibu saya belum pulang. Kemudian saya telepon ke HP-nya, ternyata yang mengangkatnya polisi dan menjelaskan bahwa ibu kecelakaan," ujar Rizqy.

Rizqy mengungkapkan, sebelum kecelakaan, ibunya seperti menunjukkan firasat yang kini baru disadarinya. Saat itu, dia mengaku sempat akan menitipkan buah hatinya kepada ibunya, namun ibunya menolak.

"Tadinya saya mau nitipin anak ke neneknya (korban). Tapi mamah (korban) bilang mau pergi. Saya bilang ikut aja, tapi mamah bilangnya pingin sendiri. Kalau anak saya ikut, mungkin anak saya juga kena (kecelakaan)," tuturnya.

Rizqy menyebutkan, selain ibunya, korban yang meninggal adalah warga perumahan tersebut. "Yang meninggal itu ada tiga orang, satu komplek. Yang satu sebelah rumah, yang satunya beda blok," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement