REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen basket IBL All Indonesian 2024 yang digelar sebelum kompetisi IBL 2025 banyak disebut sebagai ajang pramusim. Namun Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah ingin ajang yang diikuti seluruh tim IBL dengan hanya menggunakan pemain lokal ini punya gengsi tersendiri.
Berbicara kepada media di sela-sela Gim kedua final IBL All Indonesian, Sabtu (5/10/2024) malam, Junas mengatakan kalau sudah ada komitmen antara IBL dengan pihak sponsor untuk menggelar turnsmen ini dalam tiga tahun ke depan.
"Kami sudah berkomitmen dengan salah satu partner kami supaya jadi kalender musim yang tetap, tiga tahun ke depan sudah pasti. Kami akan cari lagi partner untuk yang selanjutnya, mudah-mudahan mereka bisa lanjut lagi," kata Junas.
Junas tak membantah jika ada yang menilai IBL All Indonesian sebagai turnamen pramusim. Namun, ia menegaskan, IBL menginginkan ajang ini punya gengsi tersendiri, tak sebatas sarana bagi tim untuk menguji kekuatan menjelang kompetisi dimulai. "Sejauh ini seru pertandingannya," ujar Junas.
Junas berharap, ke depan tim-tim sudah benar-benar menurunkan kekuatan terbaik mereka karena gengsi turnamen yang juga meningkat. Publik tak menganggap ini sekadar turnamen pramusim. Sebab, IBL juga sudah menyiapkan waktu untuk tim-tim IBL menjalani paramusim berupa tune up game sebelum liga digelar. "IBL akan mengatur jadwal tune up game, sementara pelaksanaan berada di tangan klub," ujar Junas.
Junas menambahkan, dalam upaya meningkatkan gengsi turnamen, seharusnya jumlah pertandingan IBL All Indonesian 2024 dapat lebih banyak dengan periode pertandingan yang bisa lebih panjang. Namun karena melihat agenda timnas basket tahun ini, IBL tak bisa terlalu leluasa menggelar turnamen dengan pertandingan lebih banyak dan rentang waktu yang lebih panjang.
Ke depan, kata dia, ada rencana untuk membuat format dengan jumlah grup yang lebih sedikit dari sekarang yang berjumlah empat grup dengan hanya tim juara yang lolos ke semifinal. Pertandingannya juga hanya akan bergulir pada akhir pekan.
"Bisa saja nanti digelar di beberapa kota dalam bentuk seri, kemudian finalnya baru di Jakarta. Perkiraan kami butuh waktu satu bulan untuk menggelarnya," ujar Junas.