REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial VIS (20 tahun) ditemukan meninggal gantung diri di kamar kosnya di Gang Pisang RT02/03, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang, pada Kamis (3/10/2024) petang. Meski belum diketahui apa alasannya bunuh diri, tapi VIS menulis sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya.
Pada Jumat (4/10/2024) siang, Republika menyambangi kosan VIS. Garis polisi telah terpasang, membentang dari pintu kos hingga pojok dinding. Kebetulan, kakak VIS, yakni Dedi Sinaga (27 tahun), tengah datang ke lokasi untuk membenahi barang-barang milik adiknya. Dia pun bersedia diwawancara perihal kematian VIS.
Dedi, yang tengah menempuh pendidikan S3 di Universitas Diponegoro, mengatakan, dia mengetahui kabar kematian adiknya dari pemberitaan di media sosial (medsos). Kabar kematian VIS memang viral di medsos karena yang bersangkutan diduga terlilit pinjaman online (pinjol).
Dedi kemudian mendapat informasi bahwa VIS sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.
Dia pun menyambangi RS tersebut dan mendapati fakta bahwa kabar adanya mahasiswa Unnes yang meninggal bunuh diri memang betul adiknya.
"Polisi bilang ini murni bunuh diri, dari tanda-tanda seperti keluarnya kotoran dari dubur dan sperma dari alat vital. Ahli forensik juga mengatakan ini pure bunuh diri, enggak ada tanda-tanda kejahatan dan kekerasan," ungkap Dedi.
Dia mengungkapkan, jenazah adiknya sudah dipulangkan ke rumah keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Jumat pagi. Jasad VIS diterbangkan dari Bandara Internasional Yogyakarta, Kulonprogo.
Menurut Dedi, adiknya ditemukan meninggal oleh pemilik kos selepas Magrib. "Bapak saya yang minta ibu kos untuk cek kamar kos adik saya. Karena adik saya itu kalau di-chat biasanya balas, tapi kemarin itu enggak balas," ucapnya.
Sepucuk surat