REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Calon bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, memperkenalkan putrinya yang mualaf, Grace Muten, saat kegiatan jalan santai dan deklarasi. Menurut Kamarudin, anak-anaknya diberi kebebasan menentukan pilihan atas keyakinannya.
Dalam siaran pers disebutkan, pasangan Kamarudin Muten dan Khairil Anwar di Pilkada Belitung Timur, menggelar jalan santai sekaligus deklarasi, Ahad (15/9/2024). Jalan santai ini diikuti juga oleh Grace Muten.
Saat ribuan peserta berkumpul di Lapangan Yagor, Manggar, Kamarudin memperkenalkan Grace, yang saat itu tampil mengenakan jilbab. “Grace sini, ini anak saya nomor dua, namanya Grace Muten, ia memutuskan untuk memeluk agama Islam setelah menyelesaikan kuliah di Jepang waktu masih kuliah. Alhamdulillah, sejak saat itu, ia menjalankan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh, termasuk mengenakan hijab,” kata Kamarudin di hadapan ribuan warga yang hadir.
Kamarudin menjelaskan, ia memberikan kebebasan buat anaknya untuk menentukan pilihan atas keyakinannya. Asalkan mereka menjalankan keyakinannya dengan sungguh-sungguh.
Dijelaskan pula, suami Grace serta kedua cucunya, juga beragama Islam. Menurut Kamarudin di keluarganya toleransi dan perbedaan keyakinan sudah menjadi hal yang biasa. “Yang penting bagi kami adalah semua anggota keluarga serius dan sungguh-sungguh menjalani ajaran agama yang mereka yakini masing-masing,” ungkap Kamarudin.
Selain itu, Kamarudin juga menambahwakan bahwa terkadang di setiap kegiatanan agama islam bersama seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Hari Raya Kurban, ia ikut senang dan bahagia berkumpul dengan keluarga Grace.
Terkait dengan jalan santai, Kamarudin Muten mengatakan ia tidak hanya memikirkan pembangunan fisik dan ekonomi Belitung Timur, tetapi juga pentingnya membangun harmoni dan toleransi di tengah keberagaman.
Para peserta jalan santai dan deklarasi yang hadir memberikan sambutan positif dan hangat terhadap momen perkenalan ini. Salah satu warga yang hadir, Evi mengatakan, sangat terkesan dengan keluarga Kamarudin yang mampu menjaga keharmonisan di tengah perbedaan. “Ini adalah contoh nyata yang patut diteladani di tengah masyarakat kita,” kata Evi.