REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR — Libur panjang maulid nabi yang berakhir pada hari ini membuat kawasan wisata, seperti Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipadati pengunjung. Kemacetan lalu lintas pun tidak bisa dielakkan. Para wisatawan harus berjam-jam terjebak dalam kemacetan meski polisi sudah menerapkan aturan ganjil genap.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan, jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipadati hingga 150 ribu kendaraan dalam sehari. Akibat kelelahan dalam kemacetan, seorang wisatawan asal Jakarta meninggal dunia setelah dievakuasi dari bus yang ditumpanginya.
Untuk mengurangi kemacetan berjam-jam yang terus berulang dalam setiap musim liburan, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah mengusulkan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membangun transportasi umum berupa kereta layang atau skytrain di kawasan wisata Puncak.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ajat Rohmat Jatnika mengungkapkan usulan itu disampaikan pada pertemuan antara Pemkab Bogor, BPTJ, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III di Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, pada Juli lalu.
Ia menjelaskan, pembangunan skytrain ini untuk melengkapi penataan kawasan wisata Puncak yang saat ini sedang gencar dilakukan Pemkab Bogor."Itu usulan Pemkab yang dipaparkan tadi. Agar semua wisata di Puncak khususnya area hulu saling terkoneksi," ungkap Ajat seperti dilaporkan Antara.
Pemkab Bogor bahkan telah menyusun konsep penyediaan skytrain dengan enam stasiun pemberhentian yang terhubung dari Rest Area Gunung Mas hingga Puncak Pass di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur.
Titik awal stasiun skytrain yaitu di area parkir bus Gunung Mas, kedua di areal perluasan Rest Area Gunung Mas, ketiga di Pakis Hill, keempat di Pinus Forest, kelima di Bukit Sumbul, dan terakhir Puncak Pass.
Skytrain bukan transportasi publik..