Sabtu 14 Sep 2024 18:36 WIB

Legenda Basket Indonesia Ali Budimansyah Berbagi Ilmu dengan Komunitas Pebasket Tuli

Budi mengajarkan cara bermain fast break yang baik di bola basket.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Legenda basket Indonesia Ali Budimansyah (baju putih) memberikan coaching clinic kepada komunitas pebasket tuli Indonesia (IDB) di Jakarta, Sabtu (14/9/2024),
Foto: REPUBLIKA/Fitriyanto
Legenda basket Indonesia Ali Budimansyah (baju putih) memberikan coaching clinic kepada komunitas pebasket tuli Indonesia (IDB) di Jakarta, Sabtu (14/9/2024),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda basket Indonesia Ali Budimansyah berbagi ilmu bermain basket kepada komunitas basket tuli atau Indonesian Deaf Basketball (IDB). Acara yang diprakarsai oleh Foot Locker Indonesia ini berlangsung Sabtu (14/9/2024) di Jakarta Selatan.

Pebasket yang pada masa jayanya dujuluki Budi Jordan karena dianggap sebagai Michael Jordan-nya Indonesia ini mengaku senang pada pengalaman pertamanya berbagi ilmu bermain basket dengan komunitas pebasket tuli.

Baca Juga

"Yang pasti ini pengalaman pertama coaching clinic dengan pebasket tuli. Fun juga, mereka berhak tahu bermain basket yang benar seperti apa," ujarnya.

Dari sekian metode bermain basket, lanjutnya, ia menekankan permainan fast break. Menurut Budi, ini permainan menyerang paling sederhana, tidak perlu sistem rumit.

"Jadi tadi saya drill cara dribel, passing, dan shooting yang benar. Ini berguna dalam fast break," kata Budi.

Budi berharap semoga lebih banyak kegiatan basket diperuntukkan untuk komunitas basket tuli agar mereka semakin memahami cara bermain basket yang baik. Menurut Budi, Komunitas tuli pernah mengikuti turnamen basket Kapolri Cup. Dengan adanya coaching clinic ini, Budi berharap mereka lebih mengerti dan mengurangi kesalahan.

Tentang komunikasi, Budi mengakui ada sedikit kesulitan. Namun komunitas tuli ini ternyata bisa membaca gerak bibir dari ucapan Budi sehingga memudahkannya selain menggunakan bahasa isyarat.

Selain coaching clinic dari Budi, Foot Locker Indonesia juga memfasilitasi komunitas tuli bermain basket bersama para pemain IBL. Pemain IBL yang terlibat adalah Yudha Saputera (Prawira Bandung), Ali Bagir (Satria Muda), Reza Guntara (Pelita Jaya), dan Abraham Wenas (Kesatria Bengawan Solo).

Yudha Saputera, antusias dengan acara yang baru pertama kali juga diikutinya. "Ini pertama kali bermain bersama komunitas basket tuli. Saya mencoba memberi inspirasi mereka, sharing ilmu yang saya punya. Persiapan sebelum main dengan mereka, kami belajar komunikasi dasar," kata dia.

Yudha berharap, kehadirannya dan beberapa pemain IBL lainnya akan membuat komunita spebasket tuli menjadi makin semangat untuk bermain basket lagi.

Mengenai peluang adanya pebasket tuli yang suatu saat bermain di kompetisi IBL, Budi dan Yudha sepakat bisa saja hal itu terjadi suatu saat hari nanti.

Yudha mengatakan, IBL tak melarang partisipasi pebasket tuli. "Yang penting bisa ikut dan adaptasi... bisa saja. Hanya tinggal komunikasi, bertalenta, dan skill bagus, bisa saja suatu saat main di IBL," tegasnya.

Sementara itu Vitra Widinanda, Brand Marketing Senior Manajer Foot Locker Indonesia menyatakan acara ini dalam rangkaian kegiatan merayakan 50 tahun Foot Locker yang nanti puncaknya akan digelar di Senayan City, Jakarta.

"Kita membantu IDB, aktivitas coaching clinic mendatangkan legenda Ali Budimansyah, pemain IBL untuk main bareng mereka. Tujuannya, memperlakukan secara sama, total ada 35 peserta, 25 dari IDB, 10 kita pilih dari Foot locker. Mereka sudah struggle, berjuang keras untuk eksistensi basket tuli," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement