REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah digelar selama tiga hari, turnamen bola basket antar alumni SMP se-Jakarta bertajuk ALSTARS CUP 2025 resmi berakhir pada Ahad (9/11/2025) di GOR Pertamina Arena Simprug, Jakarta Selatan. Ajang ini diinisiasi oleh Ikatan Alumni SMP Tarakanita 1 (ALSTARS) sebagai wadah mempererat silaturahmi antaralumni melalui olahraga.
Turnamen dibagi dalam dua kategori umur, yakni Kelompok Umur (KU) 40+ dan KU 50+, dengan total 18 tim peserta dari 14 sekolah. Pada kategori KU 50+, gelar juara diraih oleh SMP Tarakanita 1, disusul SMP 1 sebagai runner-up, dan SMP 11 di posisi ketiga.
Sementara di KU 40+, SMP Kanisius tampil sebagai juara, SMP Tirta Marta di posisi kedua, dan SMP 77 menempati peringkat ketiga.
Ketua Panitia ALSTARS CUP 2025 sekaligus Ketua Bidang Olahraga ALSTARS Nina Tambunan mengatakan, turnamen ini bukan sekadar ajang nostalgia, melainkan juga bentuk nyata semangat kebersamaan dan kompetisi yang sehat.
“Yang ingin kami capai dari ALSTARS CUP 2025 ini adalah mempererat persahabatan dan silaturahmi antar alumni SMP melalui kegiatan olahraga, sambil networking membangun komunitas alumni yang solid, tapi tidak lupa harus tetap enjoy dan fun, kita berkompetisi dan bertanding dalam suasana yang seru dan sportif,” ujar Nina.
Para peserta mengaku puas dengan penyelenggaraan turnamen yang berlangsung meriah dan terorganisasi dengan baik.
“Tidak menyangka turnamennya seru, sangat positif dan bisa kumpul lagi sama teman-teman, dan acaranya hanya 3 hari. ALSTARS CUP tahun depan, alumni SMP Tirta Marta pasti partisipasi kembali!” kata Rino Soedarjo, alumni SMP Tirta Marta.
Sebelum turnamen digelar, panitia juga mengadakan dua kegiatan pra-acara di SMP Tarakanita 1 sebagai bentuk kontribusi para alumni kepada almamater, yakni Coaching Clinic dan Sports Talk pada Sabtu (18/10/2025).
Coaching Clinic dipandu oleh Coach Wahyu Widayat Jati, mantan pemain dan pelatih timnas basket putra yang sekarang menangani Hangtuah Jakarta di kompetisi IBL. Kegiatan ini diikuti oleh 12 siswa-siswi anggota tim basket dari SMP peserta turnamen, dengan fokus pada pembekalan teknik, strategi, dan pola pikir bermain basket.
“Selagi masih muda, jangan pernah takut untuk mencoba hal baru yang positif. Explore terus diri sendiri, sampai nanti fokus pada satu titik untuk masa depan yang lebih baik,” pesan Coach Wahyu kepada peserta.
Salah satu peserta, Lionell Zidan dari SMP Negeri 40, mengaku antusias. Ia menilai coaching clinic yang didapatkanya sangat seru. "Coach Wahyu jago dalam melatih. Kalau nanti diadakan lagi saya pasti mau ikut lagi,” ujarnya.
Selain itu, Sports Talk juga digelar dengan menghadirkan Augie Fantinus, eks manajer timnas basket putri, dan dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga. Acara ini diikuti oleh 12 orang tua siswa peserta Coaching Clinic dengan tema Pembinaan Atlet Jangka Panjang.
Dalam sesi tersebut, Augie menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak yang beraspirasi menjadi atlet. Sedangkan dr. Sophia mengingatkan pentingnya memperhatikan kondisi fisik dan mental anak selama berlatih.
“Penting sekali bagi orang tua untuk memperhatikan keluhan dan perubahan perilaku anak saat sedang menjalani latihan. Selain karena dapat menghindari burnout, juga dapat menangkap cedera sebelum menjadi lebih parah. Selain itu, jumlah latihan yang terlampau banyak dan spesialisasi olahraga yang terlalu cepat sebaiknya dihindari untuk mencegah cedera dan burnout pada atlet anak-anak,” jelas dr. Sophia.
Salah satu orang tua peserta, Agatha Arif, mengapresiasi materi yang dibawakan. “Narasumber berbagi ilmu mengenai bagaimana kita sebagai orang tua mengawal perkembangan fisik anak kita agar tidak rentan cedera, dan harus diseimbangkan juga dengan perkembangan mental mereka. Sebagai orang tua kita diberi pemahaman agar tidak terlalu ambisi berlebihan, yang utama adalah kondisi fisik dan mental anak kita,” tuturnya.
Ketua ALSTARS periode 2024–2027, Doadibadai Hollo atau Badai eks grup band Kerispatih mengatakan, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut sebagai agenda rutin komunitas alumni. Turnamen dan kegiatan pendukungnya diharapkan bisa memperkuat jejaring antaralumni sekaligus memupuk minat olahraga di kalangan muda.