Kamis 05 Sep 2024 14:47 WIB

Kutip Dalil, Tifatul Ungkap Alasan PKS Akhirnya tak Balik ke Anies, dan Tetap RK-Suswono

Tifatul tegaskan PKS tidak meninggalkan Anies Baswedan.

Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring.
Foto:

 3.Di syuro2 PKS, menjelang pemilu kemarin, saya termasuk pendukung keras ke pak Anies untuk dicalonkan.

4.Saya ikut terlibat menggalang beberapa propinsi, mengkoordinasikan kader2 dan pengurus. Keluar biaya pribadi cukup besar. Dan ikut membersamai beliau ketika kampanye di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

5.Saya tidak sependapat dengan frasa suatu podcast “Jika PKS meninggalkan Anies, maka bla bla bla…”.

6.Sebenarnya, tidak ada yang meninggalkan dan tidak ada yang ditinggalkan. PKS tidak meninggalkan Anies, dan husnu zhonn saya pak Anies juga tidak meninggalkan PKS. Meskipun pak Anies, memang bukan kader atau pengurus PKS.

7.Memang di satu pilkada DKJ Jakarta 2024 ini, PKS tidak mencalonkan Anies. Tapi ini bukan soal tinggal meninggalkan. Ini hanya soal SATU pilkada saja. Ada 400 pilkada yg diurus PKS.

8.Pada tahun 2017, PKS mengusung pak Anies, sebagai cagub DKI. Bahkan dari formasi calon sebelumnya cagub Sandiaga Uno dan cawagub Dr. Mardani Ali Sera (kader PKS), Mardani kami minta mundur untuk menyandingkan Anies Baswedan dengan Sanidaga Uno. Alhamdulillah menang.

9.Sebagai catatan, dalam pilgub DKJ 2024 yang awal pertama kali pula mengumumkan cagub Anies Baswedan adalah PKS, yang disandingkan dengan Dr. Mohammad Sohibul Iman (PKS). ((Ini terjadi sebelum turunnya keputusan MK no. 60, masih dengan syarat 20%.)) Namun tidak tercapai kesepakatan.

10.Tidak sepakat, dalam ranah politik itu hal yg biasa saja. Bukan berarti telah terjadi kiamat kubro. Lalu kita cerai talak tiga dst2. Sepakat kita lanjut, kalau tidak ya monggo, cari jalan lain.

11.Nah, tentu PKS juga mencari alternatif, nggak mungkin diam dan jomblo sendirian begitu. Disinilah ketemu dengan Ridwan Kamil. Perundingan2, sepakat mengusung Ridwan Kamil Cagub dari Golkar dan Dr. Suswono sebagai cawagub dari PKS. Ridwan Kamil, bagi PKS bukan orang baru. Pada tahun 2013 lalu, PKS pernah mengusung Ridwan Kamil- Mang Oded (alm) di pilkada kota Bandung, dan menang.

12.Nah, setelah perundingan2 dan kesepakatan2 matang serta di tanda tangani, tiba2 turunlah keputusan MK no. 60 thn 2024. Syarat mengusung cakada turun jadi 7,5%.

13.Pertanyaannya, akankah PKS memutuskan kesepakatan dengan RK dan kembali mencalonkan Anies? Ini menjadi diskusi dan pembahasan yang panjang di PKS. Satu sisi kita sudah ada kesepakatan dg RK, pada sisi lain ada peluang untuk maju 7,5% dg Anies, bahkan PKS pun bisa maju sendiri.

14.Hasil syuro yang berlandaskan juga kepada dalil2 Al-Quran dan sunnah, ternyata kita tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan thd kesepakatan. Sehingga PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini.

15.Namun perjalanan dan perjuangan ini sebenarnya belum berakhir. Saya berharap dan optimis, kalau kita belum bisa bekerjasama dg pak Anies dalam pilkada DKJ kali ini, mungkin ada peluang di pilkada2 lain, atau bahkan di level yang lebih tinggi.

16.Jadi maaf, dalam pertimbangan PKS, tidak ada itu istilah jegal menjegal. Dan sebagaimana disampaikan oleh wkl Ketua Majelis Syuro Dr. Hidayat Nurwahid, PKS itu merdeka, tidak tersandera oleh siapapun. Pertimbangan Pilkada ini hanya bersifat taktis, bukan ideologis.

17.Sekian, semoga bisa dimaklumi. Wallahu A’lam bis showwab. Saya mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan….🙏

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement