Rabu 21 Aug 2024 19:33 WIB

Jelang Pilkada 2024, UMJ Fasilitasi Pendidikan Politik Bagi Penyandang Disabilitas

Keputusan MK terkait UU Pemilu penting untuk dicermati, terutama oleh difabel.

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjadi fasilitator ENGAGE Training bagi penyandang disabilitas, Rabu (21/08/2024).
Foto: dok Republika
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjadi fasilitator ENGAGE Training bagi penyandang disabilitas, Rabu (21/08/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, Mendekati agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan diselenggarakan serentak pada November 2024 mendatang, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjadi fasilitator ENGAGE Training bagi penyandang disabilitas, Rabu (21/08/2024). ENGAGE merupakan akronim dari Engaging a New Generation for Accessible Governance and Elections. Pelatihan ini mengusung tema “Pendidikan Bagi Penyandang Disabilitas Muda Menghadapi Pilkada 2024”.

Pelatihan yang diselenggarakan di Ruang Rapat Moeljadi Djojomartono Lt. 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pollitik (FISIP) UMJ ini merupakan kolaborasi antara UMJ dengan PPDI (Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia), IFES (Internasional Foundation for Electoral Systems), dan Australian Government.

Baca Juga

Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., sangat mendukung kegiatan tersebut yang kebetulan digelar di tengah kondisi politik dan demokrasi Indonesia yang menemui jalan buntu. Ma’mun menilai Keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada menjadi penting untuk dicermati terutama oleh teman-teman penyandang disabilitas.

“Harapan saya terhadap penyandang disabilitas agar dapat terlibat dalam proses Pilkada. Setidaknya dari teman-teman disabilitas kemarin ada satu orang yang menjadi calon anggota legislatif,” ungkap Ma’mun.

Menurutnya, kebijakan politik yang inklusif hanya dapat dihasilkan dari pemikiran inklusif. Sebaliknya, apabila pemikirannya eksklusif, maka produk kebijakan politiknya juga eksklusif.

Wakil Sekretaris PPDI Natalina juga berpendapat demikian. Ia menerangkan pelatihan ini bertujuan agar penyandang disabilitas melek politik dan menjadi salah satu yang duduk di tempat strategis.

Menurutnya, pelatihan ini penting bagi pemuda penyandang disabilitas Indonesia agar dapat meningkatkan keterampilan dan kepemimpinan yang dapat mendorong partisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemilu dan pilkada.

“Kegiatan ini juga bertujuan membangun jaringan pemuda disabilitas untuk berkontribusi dalam advokasi pengarusutamaan disabilitas dalam pemerintah dan Pemilu di Indonesia,” katanya.

Sebagaimana dengan tujuan ENGAGED Training, pelatihan ini sebagai upaya dalam mencerahkan dan memberdayakan penyandang disabilitas sehingga dapat berperan aktif dan memanfaatkan momentum Pilkada dan mewarnai arah bangsa Indonesia.

Deputy Country Director IFES Isach W. Z. Karmiadji mengatakan, “IFES sangat berharap kegiatan bersama UMJ juga menyebarkan manfaat program ini untuk kampus lainya. Kami menyadari manfaat itu sangat besar,” katanya.

Isach menerangkan, pada 2022 kegiatan serupa juga pernah dilaksanakan di UMJ dan menjadi pelatihan pertama ENGAGE di Indonesia serta pelatihan virtual pertama di dunia. Pada pelatihan ini bentuk kolaborasi IFES berupa kurikulum ENGAGE yang telah dikembangkan secara internasional.

“Kami bekerja sama dengan PPDI dan UMJ untuk mempersiapkan kurikulum dalam konteks lokal, dalam hal ini Indonesia. Harapan kami, pelatihan seperti ini bisa diperbanyak mungkin di jaringan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) seluruh Indonesia dan kampus lainnya,” kata Isach.

Pelatihan ini disambut positif oleh para peserta yang antusias dan interaktif selama pelatihan. Salah satu peserta dari Universitas Pamulang Saputra Tri Aprianto mengatakan, “Saya senang luar biasa dan mengapresiasi. Ini pengalaman pertama saya mengikuti aktivitas di komunitas disabilitas,” katanya.

Putra mengaku mendapat pengalaman berharga karena mendapat pelatihan dan edukasi tentang kepemimpinan dan bidang politik. Ia berharap semakin banyak penyandang disabilitas yang tampil ke depan masyarakat untuk menjadi seorang pemimpin.

ENGAGE Training diikuti oleh 20 peserta yang merupakan pemuda disabilitas yang berdomisili di wilayah Jabodetabek serta 6 relawan yang merupakan mahasiswa FISIP UMJ.

Para peserta mengikuti pelatihan selama dua hari hingga Kamis (22/08/2024). Materi pelatihan yang diberikan berkaitan dengan kepemimpinan, kepemiluan, advokasi, dan public speaking.

Mereka difasilitasi oleh mentor dan fasilitator yang merupakan dosen FISIP UMJ yaitu Dr. Lusi Andriyani, M.Si., dan Dr. Usni, M.Si. Pelatihan ini juga dihadiri oleh Dekan FISIP UMJ Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si. dan Wakil Dekan II FISIP UMJ Djoni Gunanto, S.IP., M.Si. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement